-->




Alam Peudeung Tertera Jelas dalam Buku Sejarah Aceh

29 Juli, 2019, 15.35 WIB Last Updated 2019-07-29T13:33:54Z
PIDIE - Berdasarkan peninggalan dan buku-buku sejarah Aceh, bendera Alam Peudeung merupakan simbol Aceh yang benar dan bukan bulan bintang seperti yang disampaikan pihak-pihak tertentu itu. 

Demikian disampaikan Teuku Ridwan Hanafiah yang merupakan salah seorang tokoh masyarakat Kabupaten Pidie kepada sejumlah awak media di Bereunuen, Senin (29/07/2019). 

"Berdasarkan catatan sejarah, Alam Peudeung merupakan bendera Kerajaan Aceh Darussalam, bukan bulan bintang," ujar pria yang berusia 82 tahun itu. 

Lanjutnya, hal itu sesuai dengan sumber tertulis yang tertua dari Belanda menyatakan bahwa bendera Aceh berlambang dua rencong atau pedang. Namun kontroversi masih berlanjut dan itu jelas dalam sejarah.

Ia menjelaskan, pada buku sejarah tentang simbol Aceh menerangkan bahwa gambar pedang onjok, pedang khas Aceh berbentuk daun aren yang terletak melintang di bawah lambang bulan bintang itu.

"Alam dalam bahasa Arab berarti Bendera, sementara Peudeung adalah pedang. Dari sini lah bendera Alam Peudeung berasal," ungkap Ridwan. 

"Memang bendera bulan bintang itu juga bendera yang dipakai untuk membangkitkan semangat perang. Namun itu bukanlah simbol Aceh sesungguhnya. Jadi sudah terjadi kekeliruan dengan apa yang telah disahkan oleh DPRA beberapa tahun lalu," imbuhnya. 

Ia juga menyampaikan, banyak versi yang menerangkan tentang simbol daerah Aceh. Namun ia meyakini bahwa Alam Peudeung merupakan bendera sesungguhnya Aceh. 

“Memang banyak versi, tapi saya cenderung dengan ini," ungkapnya seraya menunjukkan ilustrasi Alam Peudeung yang tampil dalam buku Tarikh Aceh dan Nusantara karya Zainuddin.

"Dalam buku yang menceritakan kegemilangan sejarah Aceh ini menggambarkan bendera Aceh di masa Kerajaan Aceh Darussalam berjudul 'Alam Atjeh' dan terdapat syair berbahasa Aceh yang berbunyi, di Aceh ada Alam Peudeung, Cap Sikureung di tangan raja," pungkas Ridwan.[*]
Komentar

Tampilkan

Terkini