-->








Hak Jawab Abdul Razak, Anggota DPRK Kabupaten Simeulue dari Partai Gerindra

21 Agustus, 2019, 22.58 WIB Last Updated 2019-08-21T15:58:48Z
LHOKSEUMAWE - Redaksi Media Online LintasAtjeh.com telah melakukan klarifikasi dan ralat terkait pemberitaan tidak akurat yang dimuat pada Senin tanggal 19 Agustus 2019, berjudul: DPRK Simeulue Teken Petisi, Afridawati Jadi Target Investigasi (baca link ini).

Pemberitaan yang dimuat terkait aksi unjuk rasa dari Gerakan Masyarakat dan Mahasiswa Peduli Simeulue, dimana terdapat kesalahan penulisan salah satu diantara delapan (8) nama Anggota DPRK Simeulue.

Berdasarkan hasil klarifikasi dengan Sdr. Firnalis (Kontributor LintasAtjeh.com Kabupaten Simeulue), menjelaskan bahwa telah terjadi kesalahan penulisan nama Sdr. Abdul Razak (Anggota DPRK Simeulue dari Partai Gerindra), dimana ybs disebutkan turut menandatangani petisi padahal tidak ikut serta.

Atas kekeliruan tersebut, dalam catatan Redaksi LintasAtjeh.com telah melakukan ralat dan penghapusan nama Sdr. Abdul Razak pada berita tersebut. 

Kami juga telah menerima hak jawab Sdr. Abdul Razak dan akan ditayangkan. Kami mohon maaf atas kekeliruan tersebut dan ketidaknyamanan yang ditimbulkan. 

Dengan demikian kesalahan telah kami perbaiki. Terima kasih.

Berikut Hak jawab Sdr. Abdul Razak yang diterima Redaksi LintasAtjeh.com:

Simeulue, 21 Agustus 2019

Kepada Yth:
Bapak Pimpinan Redaksi lintasatjeh.com
C/q Wartawan Lintasatjeh.com
Di
Simeulue

Dengan hormat,
Sebelumnya saya mengucapkan salam sukses selalu buat media online lintasatjeh yang juga komit dalam memajukan Simeulue dalam pemberitaan.

Adapun melalui ini saya membuat hak jawab sesuai dengan pemberitaan pasca demo GM2PS dimana dalam berita lintasatjeh.com saya disebutkan ada turut menandatangani petisi yang diajukan GM2PS faktanya saya tidak dan menolak keras menandatangani petisi dimaksud.

Saya yakin Wartawan lintasatjeh.com saat demo ada di lokasi dan saya satu satunya dari jumlah anggota dewan yang hadir dan bertahan hingga sore hari itu untuk mendengarkan penyampaian demo.

Saya menolak menandatangani petisi bukan secara sembunyi. Saya yang terakhir datang sore itu ke lokasi demo dari jumlah anggota DPRK yang menemui pendemo dan saya menyatakan menolak dengan menggunakan mickrofon dan  toa/speaker milik pendemo. 

Saya merasa sangat dirugikan/keberatan dengan penyebutan saya ada ikut mendatangani petisi. Padahal saya dengan sadar dan sudah siap mengambil resiko besar atas keputusan yang saya umumkan di depan pendemo yang sudah "memanas" saat itu demi sebuah kebenaran dan pro pada masyarakat dan juga penegakan syariat Islam namun di sana ditulis saya di lintasatjeh.com. menandatanganinya.

Meskipun saat ini sudah dihapus namun karena hal itu sudah banyak dibaca orang dan sebagian yang membacanya sudah men-screenshot, kiranya keberatan dan hak jawab saya ini dapat dimuat di lintasatjeh.com.

Demikian untuk dapat dipergunakan.

Ttd

Abdul Razaq (Anggota DPRK Simeulue dari Partai Gerindra)
[Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini