-->








Muhammad Akhyar: Presma Unsyiah Menciderai Tokoh dan Menelanjangi Mahasiswa Aceh

31 Agustus, 2019, 01.43 WIB Last Updated 2019-08-30T18:43:33Z
BANDA ACEH - Presiden Mahasiswa (Presma) Unsyiah Rival Perwira, dalam pernyataannya yang dipublikasikan Media Tribunnews meminta emas 38 Kg di Tugu Monas dikembalikan ke Aceh. Ada beberapa alasan mendasar permintaan itu, salah satunya yakni terkait pemindahan ibukota negara ke Kalimantan Timur dan bukan ke Aceh.

Menanggapi hal itu, Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Arraniry, Muhammad Akhyar Bin Usman menyebutkan kalau Presma Unsyiah tidak hanya menciderai nama tokoh Aceh tetapi juga mencederai nama mahasiswa Aceh.

"Presma Unsyiah adalah orang nomer satu di universitas ternama Aceh. Ketika ia mengeluarkan statemen blunder ia tidak hanya menciderai tokoh Aceh (Teuku Markam_red) tetapi juga menelanjangi mahasiswa Aceh di mata universitas diluar Aceh," ungkap Muhammad Akhyar.

Lalu, lanjut dia, apa alasan ia berani meminta kembali emas yang disedekahkan Teuku Markam untuk republik ini? 

"Saya rasa Presma Unsyiah ingin mencari panggung di mata masyarakat Aceh,  namun statemen yang ia keluarkan malah menelanjangi mahasiswa Aceh lainnya," tukas dia.

Dijelaskannya, Ketua BEM Unsyiah harus mengkaji lebih dalam tentang sejarah Aceh dan budaya Aceh. Aceh adalah daerah dengan keislaman yang sangat kental dan dalam Islam diajarkan bahwa: "Orang yang meminta kembali hadiahnya seperti anjing muntah lalu menelan muntahannya sendiri." (HR. Bukhari, no.2589 dan Muslim, no.1622)

"Statement Presma Unsyiah sangat memalukan," tandasnya kepada redaksi, Sabtu (31/08/2019).[*/Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini