-->




TNI AD Minta Maaf, Enzo Allie Heboh Dikaitkan HTI

14 Agustus, 2019, 11.18 WIB Last Updated 2019-08-14T06:10:18Z
JAKARTA - Penerimaan Enzo Zenz Allie sebagai taruna Akademi Militer (Akmil) sempat heboh karena netizen ramai mengaitkan sosoknya dengan organisasi terlarang HTI. TNI AD meminta maaf atas keriuhan ini.

"Terus terang Angkatan Darat meminta maaf atas keriuhan yang terjadi tapi kami memang bener-bener tidak bermaksud misalnya dengan sengaja untuk berada dalam pusat kontroversi," kata Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal Andika Perkasa dalam jumpa pers di Mabesad, Jakarta Pusat, Selasa (13/8/2019).

Jenderal Andika mengatakan ada perbaikan yang dilakukan dengan cara lebih terbuka. Enzo sendiri dipertahankan sebagai taruna Akmil karena sudah memenuhi parameter di pemeriksaan terbaru.

"Bahwasanya kami akan memperbaiki, pasti. Jangankan berikutnya, sekarang saja kami sudah membuka diri, artinya kami nggak ngotot. Saya sudah ukur mereka dengan parameter yang kita punya dan oleh karenanya saya sudah yakin, nggak juga. Makanya kami gunakan metode pengukuran yang berbeda dan ternyata confirm," ucapnya.

"Tahun depan dan berikutnya pasti. Kami pasti akan selalu memperbaiki. Sebetulnya tiap tahun pun kami selalu memperbaiki. Ini adalah memang salah satu tugas kami, pengawasan ke dalam," sambung Andhika.

Andhika memastikan Enzo tidak mengetahui keriuhan pemberitaan tentang dirinya ini. Itu karena para taruna Akmil tidak diperkenankan mengakses alat komunikasi.

"Pemberitaan tidak didengar karena, begitu mereka diterima, buka pendidikan, tidak ada alat komunikasi apapun," ujar Andhika.

"Jadi saya yakin dia tidak mendengar beritanya," pungkasnya.

BPIP Cek Sosialisasi Pancasila Akmil

Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Hariyono mengatakan akan mendatangi Akademi Militer (Akmil) untuk melihat proses sosialisasi Pancasila kepada para taruna.

Langkah ini diambil BPIP merespons kabar penerimaan Enzo Zenz Allies, warga keturunan Prancis, yang sempat diisukan menjadi simpatisan Hizbut Tahrir Indonesia. Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa, diketahui pada Selasa (13/8) memastikan Zenz tetap dipertahankan sebagai taruna.

"Kita akan datang baik-baik ke kepemimpinan TNI, khususnya di Akmil, bagaimana proses sosialisasi Pancasila ke sana," kata Hariyono di gedung BPIP, Jakarta Pusat, Selasa (13/8).

Hariyono menegaskan, selalu ada kemungkinan bahwa seseorang yang dulunya tidak Pancasilais bisa berubah menjadi Pancasilais. Sebaliknya, mereka yang tidak percaya Pancasila kini bisa berideologi Pancasila.

Menurutnya, kasus Enzo bisa menjadi contoh bagi masyarakat dan pemerintah bahwa proses memahami ideologi tidak hanya berasal dari bawaan keturunan.

"Tetapi hasil proses sosialisasi dan internalisasi," jelasnya.

Sebelumnya, Enzo sempat viral karena melalui akun media sosial, terpampang foto Enzo sedang memegang bendera bertuliskan kalimat tauhid. Bendera itu identik dengan HTI yang sudah dibubarkan oleh pemerintah dua tahun lalu. Enzo bersama ibunya disebut-sebut simpatisan HTI dan pendukung khilafah.

Selama beberapa pekan keberadaan Enzo menjadi kontroversi, TNI buka suara. KSAD Jenderal Andika Perkasa memastikan Enzo tetap dipertahankan sebagai taruna.

"Nilai moderasi beragama (Enzo) 5,9 dari nilai maksimum 7. Oleh karena itu kami memutuskan tetap mempertahankan Enzo dan seluruh taruna yang kami terima," kata Andika Perkasa di Mabes AD, Jakarta Pusat, Selasa (13/8).[Metrobatam]
Komentar

Tampilkan

Terkini