-->








KKN Unimal Kelompok 92 Sosialisasi Bidang Ekonomi

09 September, 2019, 21.08 WIB Last Updated 2019-09-09T14:08:50Z
ACEH UTARA - Ketua Kelompok 92 KKN Unimal, Muhammad Abdy Yusuf mengatakan koperasi adalah suatu badan usaha (Organisasi ekonomi) yang dimiliki dan dioperasikan oleh para anggotanya untuk memenuhi kepentingan bersama di bidang ekonomi. Koperasi dapat dilakukan secara perorangan atau badan hukum koperasi. 

Badan usaha ini mengumpulkan dana dari para anggotanya sebagai modal dalam menjalankan usaha sesuai aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi. 

"Jumlah kartu keluarga di Desa Meunyecut bahagia sebanyak 100 KK dan dengan mata pencarian masyarakat di desa ini ialah berkebun. Perkebunan seperti sawit, kelapa, pinang, coklat, jengkol dan juga durian," kata Muhammad Abdy Yusuf kepada LintasAtjeh.com, Senin (09/09/2019). 

Muhammad Abdy, salah satu mahasiswa yang melakukan sosialisasi pada proker KKN mengatakan, berdasarkan UU RI Nomor 17 Tahun 2012, yaitu jenis-jenis koperasi di Indonesia yakni koperasi produksi, konsumsi, jasa, simpan pinjam dan serba usaha.  
"Maka demikian terdapat jenis koperasi yang dapat diciptakan atau dilakukan di desa ini, sehingga masyarakat di Desa Meunyecut bahagia dapat meningkatkan perekonomian contohnya koperasi produksi, koperasi konsumen dan juga koperasi simpan pinjam," ujarnya. 
Lanjutnya, seperti yang diketahui bahwa koperasi adalah gabungan perorangan dan menciptakan suatu kelompok yang solid, dengan begitu tidak hanya keuntungan material tetap juga dapat keuntungan batin dengan menambah relasi, keluarga baru dan dapat memperluas jalur silaturahmi atar warga/masyarakat.

Salah satu warga dan sekaligus ibu dusun yang juga menjadi peserta sosialisasi ini menjelaskan sosialisasi koperasi ini yang dilakukan Muhammad Abdy Yusuf sangat mendorong keinginan ibu-ibu di sini untuk menciptakan koperasi yang berjenis simpan pinjam, karena melihat dan diukur dari pendapatan para suami ibu-ibu di desa ini masih dikategorikan kurang mencukupi.

"Jika ada koperasi simpan pinjam di desa ini mungkin akan lebih membantu ibu-ibu dalam manajemen keuangan keluarga," ujarnya. 

Proker ini tidak terlepas dari bimbingan dari Dosen Pendamping di lapangan yakni Bapak Yuli Asbar S.E, M.Sc. 

"Ia yang selalu mengarahkan proker ini dapat terlaksana sesuai dengan kondisi desa dan juga dapat mudah dipahami oleh masyarakat Desa Meunyecut Bahagia," tandasnya.[*/Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini