-->








Massa Aksi Tolak Tambang Tagih Janji DPRK Aceh Tengah

11 September, 2019, 16.46 WIB Last Updated 2019-09-12T00:06:29Z
ACEH TENGAH - Aksi unjuk rasa oleh Masyarakat Tolak Tambang  Gayo di Gedung DPRK Aceh Tengah pada hari Senin, tanggal 16 September mendatang akan dihadiri ratusan massa. 

Hal itu dikatakan Nur Anissa selaku Korlap Aksi Tolak Tambang Gayo, Rabu (11/09/2019). Massa tolak tambang emas di Gunung Abong Linge oleh PT. Linge Mineral Resources akan dihadiri ratusan massa dari berbagai elemen sipil masyarakat. 

Lanjutnya, aksi ini untuk menagih janji tuntutan tolak tambang terhadap Lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Aceh Tengah pada hari Jum'at dua pekan yang lalu. 

"Sesuai dengan kesepakatan antara Pimpinan DPRK sementara dan massa aksi waktu itu, pada hari Senin 16 September mendatang, kami akan datang kembali menyerbu gedung DPRK Aceh Tengah menagih janji  tuntutan penolakan tambang di Linge oleh Lembaga DPRK Aceh Tengah serta menyurati Gubernur Aceh untuk melanjutkan moratorium tambang," jelasnya.

Nur Annisa melanjutkan, kami akan aksi untuk menyuarakan penolakan tambang oleh PT. LMR di linge, supaya penolakan ini menjadi tugas mereka dan disampaikan kepada Gubernur Aceh untuk melanjutkan moratorium.

Disamping itu dikatakan Anissa, sektor pertambangan resmi berskala besar terkena dampak serius terhadap kami kaum perempuan. Sumber daya alam yang biasanya digunakan untuk kebutuhan hidup kami dirusak dan diabaikan oleh perusahaan. 

Nissa menyoroti lemahnya pemenuhan hak kaum perempuan di wilayah tambang. Menurutnya, kaum perempuan lah yang paling banyak menerima dampak negatif dari eksploitasi tambang, baik dari sisi sosial dan ekonomi.

"Kehadiran pertambangan besar mengancam kehidupan dan mata pencaharian penduduk setempat, seperti berkebun, bersawah,  berternak. Juga kehilangan sumber daya hutan, seperti rotan, madu,  bambu,  rusa, menangkap ikan, kebutuhan air bersih yang selama ini menghidupi kami," tutup Nissa.[*/Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini