-->








Forkab Aceh Ajak Pemuda Berkarya Nyata Menjaga Perdamaian di Aceh 

28 Oktober, 2019, 19.51 WIB Last Updated 2019-10-28T12:51:30Z
JAKARTA - Dalam rangka memperingati hari sumpah pemuda, Ketua Umum Forum Komunikasi Anak Bangsa (Forkab Aceh) Aceh Polem Muda Ahmad Yani menjelaskan bahwa Sumpah Pemuda adalah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia, Senin (28/10/2019). 

Yang dimaksud dengan "Sumpah Pemuda" adalah keputusan Kongres Pemuda yang diselenggarakan dua hari, 27-28 Oktober 1928 di Batavia (Jakarta). Keputusan ini menegaskan cita-cita akan ada "tanah air Indonesia", "bangsa Indonesia", dan "bahasa Indonesia". 

Keputusan ini juga diharapkan menjadi asas bagi setiap "perkumpulan kebangsaan Indonesia" dan agar "disiarkan dalam berbagai surat kabar dan dibacakan di muka rapat perkumpulan-perkumpulan". Istilah "Sumpah Pemuda" sendiri tidak muncul dalam putusan kongres tersebut, melainkan diberikan setelahnya. Berikut ini adalah bunyi tiga keputusan kongres tersebut sebagaimana tercantum pada prasasti di dinding Museum Sumpah Pemuda.

Pertama: Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia. 

Kedua: Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia. 

Ketiga: Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia. 

"Kita harap Generasi Muda Aceh khususnya untuk membangunkan jiwa dan raganya dengan berkarya nyata yang diimplementasi pada masyarakat banyak dengan berinovatif mengikuti perkembangan zaman era digital sekarang," tutur Polem.

Polem menjelaskan, dengan program - program yang di jemput oleh Forkab Aceh di Pusat bekerja sama dengan Yayasan Kerja Indonesia Jaya (YKIJ) yang salah satu Program nya Aplikasi Forkab Yakin Pay berbasis halal, dapat menciptakan 5000 usahawan muda di Aceh di tahun pertama.

"Nantinya di awali 100 orang usahawan muda yang akan di training langsung dari Pakar ekonomi, usahawan dan ahlinya yang didatangkan langsung dari pusat yang sudah membidanginya. Tentunya usahawan muda yang ada dapat membantu dalam peningkatan perekonomian Kerakyatan Aceh khususnya," ujarnya.  

Dia berpesan, kepada seluruh anggota forkab Aceh di 23 kabupaten/kota untuk selalu menjadi garda terdepan dalam menjaga perdamaian di Aceh terutama generasi muda Forkab Aceh.

"Karena yang diperlukan oleh Masyarakat Aceh pada saat ini, bagaimana perekonomian kemasyarakatan Aceh bisa meningkat dan dapat mensejahterakan masyarakat khalayak ramai," tutup Polem.[*/Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini