-->




Warga Kecewa, Rumah Bantuan Duafa Bangunan Poniharjo di Simeulue Tak Bisa Digunakan Sepenuhnya 

11 Oktober, 2019, 08.44 WIB Last Updated 2019-10-11T01:44:20Z
SIMEULUE - Sejumlah rumah bantuan Duafa Simeulue yang di bangun menggunakan dana Otsus tahun 2014 lalu tidak bisa di manfaatkan sepenuhnya oleh masyarakat karena tidak memiliki Septic Tank dan Water Closed (WC) pasca pembangunan yang di duga asal jadi, Kamis (11/10/2019).

Nenek Gayanun salah satu penghuni rumah kaum Duafa yang berada di Desa Mitem Kecamatan Simeulue Barat mengatakan, rumah tersebut tidak bisa di gunakan sepenuhnya karena tidak memiliki Septic Tank sehingga kamar mandi dan Toilet rumah itu tidak bisa di gunakan. 

"Kamar mandi dan WC rumah ini tidak bisa saya gunakan karena tidak ada Septic Tank pembuangan air sehingga kalau mau buang air besar saya harus ke pinggir laut," ungkap nenek Gayanun dengan nada kecewa. 

Menurutnya, selain Septic Tank, jendela rumah itu rata-rata tidak bisa di kunci karena tidak memiliki lubang engsel jendela sehingga rumah rumah itu tidak aman untuk di huni. 

Bukan hanya itu, sejumlah penghuni rumah duafa lainya juga mengeluhkan tentang dinding - dinding kamar mandi yang tidak selesai di kerjakan sehingga masih terlihat batu bata tanpa plasteran yang semakin menua. 
"Kontraktor pembangunan rumah ini adalah Poniharjo, dinding kamar mandi rumah ini masih bata telanjang tanpa plasteran sehingga kamar mandi tidak bisa kami gunakan dan ampere listrik juga tidak di pasang sehingga kami numpang cangkok listrik dari rumah tetangga," ujar warga penghuni rumah Duafa lainya. 

Sementara itu saat di konfirmasi via telphone selular Poniharjo selaku kontraktor pelaksana pembangunan rumah duafa tersebut mengatakan, alasan di tiadakannya Septic Tank dan WC rumah - rumah duafa tersebut karena berdasarkan permintaan masyarakat. 

"Itukan berdasarkan permintaan masyarakat, orang tu minta tidak usah di bangun WC supaya bisa di manfaatkan dengan masyarakat, jadi setelah kita konfirmasi juga ke dinas di provinsi bersama konsultannya, bisa seperti itu," tandas Poniharjo.

Menurut informasi yang di himpun dari Ali Muksin alias Sarda salah satu mantan pengawas lapangan proyek tersebut, pembangunan rumah duafa itu berjumlah sekitar 120 unit dan tersebar di Kecamatan Simeulue Barat, Alafan, Simeulue Tengah Hingga Kecamatan Teupah Barat.[FIR]
Komentar

Tampilkan

Terkini