-->








Disebut Mirip Perindo? Begini Penjelasan Anis Matta Soal Logo Partai Gelora

11 November, 2019, 10.58 WIB Last Updated 2019-11-11T03:58:23Z
Logo Partai Gelora dan Partai Perindo yang dinilai mirip

JAKARTA - Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta menceritakan makna di balik logo partainya.

Hal itu terkait kemiripan logo Partai Gelora dan Perindo, sebuah kenyataan tak bisa dipungkiri.

Logo Gelora tersebut terinspirasi dari gulungan ombak lautan.

"Itu semuanya maknanya adalah kehidupan. Dan yang kedua adalah energi, makanya kita kasih nama gelombang, jadi dia bertenaga. Bukan riak, tapi gelombang," ujar Anis Matta di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Minggu (10/11/2019).
Anis Matta melanjutkan, warna merah dan putih yang terdapat di logo Gelora adalah penghormatan partainya terhadap Tanah Air.

"Nah aksen merah putihnya ini, supaya kita tahu tempat di mana kita berpijak. Jadi biru muda dan biru tua makna air laut dan langit. Warna langit cerah-cerahnya kan biru tosca. Warna dasarnya itu biru tosca," kata dia.

Anis Matta kemudian membedakan logo partainya dengan logo Partai Persatuan Indonesia (Perindo) asuhan Hary Tanoesoedibjo.

Karena tidak dipungkiri, terdapat kemiripan di dua logo partai politik itu.

"Nanti kalau Anda bandingkan dengan logonya Perindo, itu jauh sekali bedanya," seloroh Anis Matta lalu tertawa.

Di lokasi yang sama, Wakil Ketua Umum Gelora Fahri Hamzah menyebut, simbol partainya terinspirasi dari filosofi Tiongkok Yin-Yang.

"Simbolnya kita lihat ada simbol ombak, birunya itu biru langit. Ada bumi, kalau orang dari Tiongkok ini nyebutnya Yin-Yang dua tenaga yang selalu berhadapan di atas muka bumi, itu namanya Yin-Yang kata orang Tiongkok sana," kata Fahri.

Logo Gelora sendiri terlihat seperti ombak menggulung berwarna biru, merah dan putih.

Fahri menyebut, makna tersebut adalah simbolisasi yang luas tentang kehidupan.

"Ada langit, ada laut, ada merah putih tempat kita berpijak, ada putih sebagai representasi dari niat baik itu," ucap Fahri.

Dengan itu, kata dia, pihaknya bergerak menciptakan gelombang keinginan dari masyarakat untuk hidup lebih baik di masa yang akan datang.

"Dan mengantarkan Indonesia pada kejayaan yang lebih tinggi lagi," ujar Fahri Hamzah.

Susunan pengurus Partai Gelora

Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia telah mengukuhkan sususan pengurus nasionalnya.

Nama seperti Anis Matta, Fahri Hamzah, dan Mahfudz Sidik bertengger di jajaran elite partai.

Kepengurusan Dewan Pimpinan Nasional (DPN) dan Ketua Bidang Pengembangan Wilayah Partai Gelora terbentuk bertepatan dengan Hari Pahlawan yang jatuh pada hari ini, Rabu (10/11/2019).

Salah satu inisiator Partai Gelora Fahri Hamzah berharap, Januari 2020 seluruh dokumen dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) mengesahkan syarat administrasi partai.

"Kami berharap Januari seluruh dokumen dari Kementerian Hukum dan HAM yang menyatakan bahwa Partai Gelombang Rakyat Indonesia atau Gelora Indonesia ini sudah sah menjadi peserta pemilu," ucap Fahri di acara syukuran Partai Gelora Indonesia, Kemang, Jakarta Selatan, Minggu (10/11/2019).

Berikut susunan kepengurusan Partai Gelora Indonesia:

DPN (Dewan Pimpinan Nasional):

Ketum: M Anis Matta

Waketum: Fahri Hamzah

Sekjen: Mahfudz Sidik

Bendum: Ahmad Riyaldi

Ketua Bidang Pengembangan Wilayah:

1. Sumatera (M Syahfan)

2. Jabar, DKI, Banten (Ahmad Zairofi)

3. Jateng, DIY, Jatim (Ahmad Zainudin)

4. Kalimantan, Bali Nusra (Rofi Munawar)

5. Sulawesi Indonesia Timur (A Faradise)

Banyak Kader PKS Pindah ke Partai Gelora

Inisiator Partai Gelora Fahri Hamzah mengakui, banyak kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pindah ke Partai Gelora.

"Banyak (kader PKS), apa boleh buat kan," kata Fahri saat ditemui di Hotel Park Regis Arion, Jakarta Selatan, Sabtu (9/11/2019).

Fahri mengatakan, para kader tersebut pindah ke Partai Gelora karena merasa tidak ada perubahan di partai yang dipimpin oleh Sohibul Iman itu.

"Pokoknya gini lah teman-teman yang memahami bahwa di tempat yang lama itu mereka mengalami stagnasi ya, karena kebuntuan pikiran," ujarnya.

Fahri pun heran dengan PKS yang memecat kader tanpa alasan, hingga polemik itu berujung pada proses di pengadilan.

"Kita coba kita pakai akal sedikit aja. Kok ada partai yang membiarkan dirinya memecat orang tanpa alasan. Lalu dia dihukum di pengadilan trus dia diam aja," ucapnya.

Fahri mengatakan, sejumlah kader yang mempertanyakan kasus tersebut kepada petinggi PKS tidak diperbolehkan.

Bahkan, untuk berkomunikasi dengan dirinya dan Anis Matta pun dilarang oleh PKS.

"Kan aneh kan kok bisa gitu? Nah, sekarang kader-kadernya yang nanya kan dimarahin. ketemu saya dimarahin, ketemu Pak Anis dimarahin, nanya nggak boleh, dimarahin juga," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kata Anis Matta soal Kemiripan Lambang Partai Gelora dengan Perindo, Penulis: Ilham Rian Pratama.[wartakota]
Komentar

Tampilkan

Terkini