-->








Darud Donya Dukung Pemkot Banda Aceh Selamatkan Situs Makam Sultan Sayyid Jamalul Alam

07 Desember, 2019, 16.19 WIB Last Updated 2019-12-07T09:19:42Z
BANDA ACEH - Pemerintah Kota Banda Aceh mengadakan rapat untuk mencari solusi bagi upaya penyelamatan situs Cagar Budaya Makam Sultan Sayyid Jamalul Alam Badrul Munir Jamalullail yang hampir musnah, Kamis (05/12/2019).

Ketua Yayasan Darud Donya, Cut Putri yang juga perwakilan Keluarga Sultan Jamalul Alam yang hadir bersama para Keluarga Sultan Jamalul Alam Badrul Munir, mendukung penuh Pemerintah Kota Banda Aceh untuk membebaskan kawasan Makam Sultan Jamalul Alam dari bangunan dan toilet. Agar lokasi situs tersebut menjadi kawasan yang lebih luas seperti aslinya, untuk menghargai kawasan cagar budaya Sultan Jamalul Alam Badrul Munir juga untuk memudahkan para peziarah dari dalam dan luar negeri.

Cut Putri juga mengharapkan agar kawasan Makam Sultan Jamalalul Alam dipulihkan kembali menjadi Taman Sayyidi Poteu Jeumaloy serta berharap agar nama Sultan Jamalul Alam Badrul Munir juga dijadikan sebagai nama jalan. Hal ini langsung didukung oleh para peserta rapat.

Rapat dihadiri oleh dinas-dinas terkait, para ahli sejarah, keuchik dan perangkat Gampong Kampung Baru serta warga yang berdiam di sekitar kawasan cagar budaya tersebut. Turut diundang perwakilan keluarga Sultan Jamalul Alam Badrul Munir.

Dalam rapat tersebut, TACB (Tim Ahli Cagar Budaya) Kota Banda Aceh memaparkan bahwa kawasan cagar budaya Makam Sultan Jamalul Alam terancam musnah. Maka perlu dilakukan zonasi sehingga kawasan tersebut dapat dibebaskan karena merupakan zona inti dan zona penyangga dari peninggalan sejarah yang sangat berharga. 

Walaupun kondisi sudah sangat miris, namun TACB bisa menyelamatkan peninggalan yang tersisa melalui eskavasi.
TACB juga sangat prihatin karena sejak lama situs terkesan terbiarkan tanpa menghargai jasa besar Sultan Jamalul Alam Badrul Munir Jamalullail. Banyak juga kasus lainnya dimana situs sejarah Aceh terbengkalai baik yang dihancurkan atau dibiarkan, maka perlu langkah penyelamatan secepatnya seluruh kawasan Sultan Jamalul Alam. 

Asisten II Setda Kota Banda Aceh yang memimpin rapat langsung menindaklanjuti laporan TACB dan akan segera menganggarkan dana untuk upaya penyelamatan situs Cagar Budaya Cucu Rasulullah SAW itu dan meminta agar dinas-dinas terkait dapat berkoordinasi mengambil langkah-langkah segera untuk menyelamatkan cagar budaya tersebut.

Geuchik dan Warga Gampong  Kampung Baru sangat mendukung penyelamatan kawasan Situs Makam Sultan Jamalul Alam Badrul Munir Jamalullail. Apalagi masih bulan Maulid Nabi, kalau bisa secepatnya kawasan Makam Sultan Aceh Cucu Rasulullah SAW itu diselamatkan dan ditata kembali sebagaimana aslinya. 

Bahkan warga yang berdiam di sekitar cagar budaya Makam Sultan Jamalul Alam langsung menyatakan bersedia tanah dan bangunannya dibebaskan demi menyelamatkan sejarah Islam di Aceh. Apalagi Sultan Sayyid Jamalul Alam Jamalullail terkenal sebagai ulama besar yang sangat alim yang menyebarkan Islam ke nusantara dan Asia Tenggara.

Menurut Tgk Abdul Aziz, Tokoh Gampong Kampung Baru yang juga seorang ulama dan ahli sejarah Aceh, bahwa pada masa hidupnya Sultan Jamalul Alam memiliki kebun atau lampoh tubee. Ketika beliau wafat beliau berwasiat agar dimakamkan dikawasan lampoh miliknya sendiri dan oleh Ulama Aceh, permintaan terakhir dari Sultan Aceh Sultan Sayyid Jamalul Alam Badrul Munir dipenuhi sehingga beliau dimakamkan di tanah miliknya sendiri. Sehingga dikenal dengan nama Lampoh Tubee Poteu Jeumaloy.[*/Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini