-->








KPA: Ingat Pak Plt, Jangan Sampai Aceh Hebat Jadi Aceh Dungu!!

13 Desember, 2019, 16.49 WIB Last Updated 2019-12-13T09:50:18Z
BANDA ACEH - Untuk kedua kalinya, Kaukus Peduli Aceh (KPA) melalui rilis resmi menganggap Pemerintah Aceh sudah 'Gila' dalam mengambil kebijakan.

"Kan, apa yang saya katakan beberapa waktu yang lalu terjadi. Pemerintah Aceh memang tidak berpihak kepada rakyat kecil," demikian disampaikan Koordinator Kaukus Peduli Aceh(KPA) Muhammad Hasbar Kuba kepada LintasAtjeh.com, Jum'at (13/12/2019).

Dikatakannya, bayangkan setelah sebelumnya Pemerintah Aceh membeli 'moto dinaih' seharga 100 Milyar, kemudian beberapa hari kemudian melalui Kabag Humas Baitul Mal Aceh mereka secara resmi mengatakan menunda pembangunan 1.100 rumah dhuafa bagi rakyat Aceh padahal nilainya hanya 88 Milyar. 

"Dan sekarang kita kembali dikejutkan dengan wacana pembelian pesawat jenis N219 produksi PT Dirgantara Indonesia yang harganya mencapai Rp 84 Milyar," ungkap Hasbar. 

Dan dalam wacana yang disampaikan Pemerintah Aceh, sambung dia, akan membeli hingga 4 unit pesawat sampai tahun 2022.

"Sekarang kita kalikan saja itu berapa? Sekarang coba kita pikirkan dengan hati nurani dan akal kita, layakkah Pemerintah Aceh membeli pesawat yang nilainya sama dengan pembuatan 4.100 rumah dhuafa?" tukas Koordinator Kaukus Peduli Aceh.

Menurutnya, kenapa tidak anggaran sebesar itu dialokasikan untuk pengadaan rumah dhuafa bagi rakyat Aceh kurang mampu yang berada di bawah garis kemiskinan.

"Sekarang coba kita kaji secara ekonomi. Masyarakat kelas mana yang akan menggunakan pesawat itu nantinya? Sudah pasti bukan masyarakat dengan ekonomi kelas bawah," papar Hasbar Kuba yang juga menjabat Ketua Umum HIMMAH Komisariat UIN Ar-Raniry. 

"Saya tegaskan sekali lagi, jika memang Pemerintah Aceh jadi membeli pesawat itu di saat penundaan pembangunan rumah dhuafa, Birokrat di Aceh kali ini benar-benar gila," tegas Hasbar Kuba.

Lantas, lanjut Hasbar, lupakah seorang Nova Iriansyah bahwa masyarakat sedang menunggu gebrakannya. Bukan penghargaan karena berhasil mendorong 15 ribu hektar lahan sawit yang berpontensi banjir itu yang dinilai prestasi.

"Jangan sampai Aceh Hebat jadi Aceh Dungu. Kini kami lihat Nova sedang dipola dan dibuai oleh oknum-oknum untuk semakin jauh dari program pro rakyat," tambahnya.

"Sadarlah, bangun dari tidurmu Pak Plt. Apakah rakyat perlu bawa ustadz untuk meruqiyah dirimu agar kembali sadar dari kerasukan yang akhir-akhir ini semakin memilukan nasib rakyat. Sudahlah, sudah boleh kau bingung dari lamunan itu Pak Plt. Kembalilah ke cita-cita Aceh Hebat sesungguhnya. Fungsikan uang negara itu semaksimal mungkin untuk kepentingan rakyat," kata Hasbar prihatin.

"Jangan sampai rakyat menilai bahwa yang sesungguh nya lebih layak ditahan KPK itu dirimu bukan Bang Wandi," imbuhnya mengaku kesal.

Sudahlah, lanjut Hasbar, batalkan semua program tak pro rakyat itu. Kembali ke cita-cita yang dinantikan rakyat Pak Plt. Hentikan menghamburkan uang untuk yang tidak penting itu, setiap kebijakanmu akan menghadirkan do'a kaum dhuafa, doa anak yatim, do'a rakyat miskin. Jika baik do'a itu maka dirimu akan sukses Pak Plt. Jika tidak maka yakinlah kehancuran akan menantimu. 

Saran Hasbar, lakukan kebijakan dengan hati bukan berdasarkan bisikan para mafia dan orang sekeliling yang tidak pernah memiliki hati..

"Kami mahasiswa tidak ingin dirimu semakin jauh melenceng dan menyakiti rakyat. Jika dirimu marah akan nasehat kami ini, sungguh kau bukanlah Pak Nova yang dikenal rakyat. Jangan sampaik kau foya-foyakan uang rakyat untuk sebuah hasrat, ingat Pak Plt!" tegasnya.

Lanjut Hasbar, ketika Abdullah Puteh Gubernur yang kala itu begitu hebat, tapi harus berhadapan dengan jeruji besi hanya karena pembelian helikopter. Ingat cerita bang Wandi yang begitu lekat di hati rakyat dengan gaya heboh di atas pesawat, juga harus berhadapan dengan KPK. Lantas, apakah dirimu akan berhasil menuju kesana juga?

"Ingat Pak Plt!! Ada do'a anak yatim, ada do'a janda-janda, ada do'a rakyat miskin, ada do'a para dhuafa dicampur dengan kekesalan hati para pemberi zakat yang niatnya kau terlantarkan. Jangan sampai semua itu akan semakin menguat dan dirimu semakin jatuh ke dalam jurang kenistaan," pungkasnya.[*/Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini