-->




Sekda Prov Aceh: Dana Desa Bukan Untuk Rabat Beton

10 Desember, 2019, 06.13 WIB Last Updated 2019-12-09T23:13:52Z
GAYO LUES -  Dana Desa jangan selalu diprogramkan untuk pembuatan rapat beton, manfaatkan dana desa dengan baik, dan jangan dipergunakan untuk hal yang tidak penting nanti bisa menimbulkan kelalaian yang mengakibatkan desa tersebut menjadi desa fiktif.

"Jangan gara-gara satu desa semua desa terkena imbasnya," sebut, Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) dr Taqwallah M Kes, Senin (09/12/2019), di Offrom Setdakab Gayo Lues, dalam rangka kunjungan kerja evaluasi pengelolaan Dana Desa dan gerak Bersih Rapi Estetis dan Hijau (BEREH) di Kabupaten Gayo Lues.

Ditegaskannya, sebelum terbenamnya bulan Desember diharapkan segala urusan wajib diselesaikan, karena pada awal tahun 10 Januari anggaran harus sudah cair.

"Dana desa tujuannya untuk mengatasi pengangguran dan kelompok tani yang rentan," tegas Sekdaprov Aceh itu.

Sementara Wakil Bupati Gayo Lues H Said Sani, mengansumsikan jika dana desa yang terkucur sejak 2015 hingga sekarang, semestinya tak ada lagi masyarakat yang  susah. "Dalam hal ini Camat harus berperan dalam SPJ Pemerintahan Desa," tandas Wakil.

Sementara laporan panitia, Jata, SE, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) menyatakan, jumlah penduduk Gayo Lues kurang lebih 100 ribu jiwa dari 11 Kecamatan.

Kemudian Jata memilih secara acak 3 Kepala Desa (Kades) untuk mempresentasikan perkembangan desanya masing-masing, Kades Agusen, Ulun Tanoh dan Rikit Gaib.

Saat presentase, Kades Agusen Ramadan memaparkan, Kampung Agusen sebelumnya terkenal sebagai kampung rawan narkoba karena memiliki tanaman ganja terbaik di dunia. Namun adanya dana desa, kampung Agusen kembali menjadi kampung penghasil kopi terbaik di Gayo Lues.

Sementara Kades Ulun Tanoh, Suhardi menyampaikan penggunaan dana desa telah diprogramkan untuk membuat desa setempat bersih, seperti membeli becak sampah beserta alat kebersihan lainnya.

"Kami juga melakukan pembangunan daerah perkebunan yang berkerjasama dengan 4 desa lainnya," terang Suhardi.

Kades Kota Rikit Gaib, Taher menyebutkan bahwa dana desa pada Kampungnya diperuntukkan untuk meningkatkan kualitas agama, sebab beberapa waktu lalu dari Rikit Gaib telah memenangkan MTQ tingkat Kabupaten.

Kepala DPMG Aceh memberikan apresiasi kepada 3 desa yang telah memaparkan penggunaan dana desa dengan baik. Menurutnya, jika penghulu kreatif maka masyarakat pasti sejahtera.

"Tujuan dari kegiatan ini, untuk membuat dana desa sukses dan menjadi Rahmat bagi kita, bukan menjadi masalah," ungkapnya.

Ia menegaskan, jangan menggunakan dana desa untuk kepentingan pribadi. Jika mengadakan pekerjaan usahakan tenaga kerja dipakai dari dalam desa bukan dari luar desa.

Pemasukan dana desa di Aceh selama lima tahun belakangan mencapai 19,5 Triliun, dan khusus untuk Gayo Lues per tahunnya per desa paling tinggi 1,5 Miliar dan paling rendah tujuh ratus juta.[*/Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini