-->








Soal Penanganan Corona, Koordinator Kaukus Peduli Aceh Kritik Plt Gubernur

23 Maret, 2020, 13.28 WIB Last Updated 2020-03-23T06:28:32Z
LINTAS ATJEH | BANDA ACEH - Ketakutan berlebihan Plt Gubernur Aceh bukan membuat warga waspada corona tapi membuat masyarakat malah stres dan sengsara. Plt Gubernur jangan cuma bisanya sosialisasi dan melarang. Sementara solusi terkait masker dan hand sanitizer saja tak pernah dipikir oleh pemerintah, sudah ekonomi sedang tak stabil karena kebijakan pemerintah, harga masker dan hand sanitizer di Aceh selangit dan langka lagi. 

"Seharusnya pemerintah berpikir bagaimana hand sanitizer dan masker misalkan bisa dibagi ke masyarakat, atau pemerintah harus berpikir melakukan upaya seperti fogging misalkan. Jadi langkahnya harus nya kongkret cuma bisa seru sana sini, larang ini larang itu," ungkap Muhammad Hasbar Kuba dalam pesan WhatsApp, Senin (23/03/2020).

Pendekatan humanis, kata dia, lembut dan terstruktur serta tepat sasaran yang selama ini terlihat dari Walikota Banda Aceh akhirnya berubah jadi cara keras tutup ini tutup itu dengan dalih menangani penyebaran corona. 

"Itu semua dikarenakan instruksi Plt Gubernur Aceh yang sedang dihantui ketakutan luar biasa. Jadi, kalau ada warga yang tidak sesuai silahkan tanyakan ke Plt Gubernur," sebut Hasbar.

Masih kata dia, kita juga mendukung anggota dewan yang ingin alihkan milyaran rupiah aspirasinya untuk pencegahan corona. Namun kita harapkan benar-benar direalisasikan bukan hanya sekedar cari sensasi agar terlihat peduli, padahal ujung-ujungnya sebatas wacana omong kosong doang. 

"Kita tunggulah apa benar omongan pengalihan dana milyaran aspirasi itu untuk penanganan corona, atau cari sensasi dalam momentum belaka agar terlihat peduli. Rakyat bisa nilailah nanti," kata dia.

Lanjut dia, kita lihat dalam kondisi 14 hari ini. Ekonomi masyarakat akan semakin tidak menentu, kebutuhan pokok dan gizi masyarakat akan menurun. 

"Ini perlu dipikirkan pemerintah, jangan bisanya cuma buat stres masyarakat dengan larangan-larangan. Jadi pemerintah perlu pikirkan bagaimana kebutuhan pokok dan gizi masyarakat dapat dioptimalkan dalam rangka meningkatkan daya tahan tubuh dan imunitas masyarakat," kritiknya.

Masih kata dia, misalkan dengan mengantarkan sembako dan makanan bergizi ke rumah-rumah warga, atau semacamnya. Kemudian bagaimana membuat warga bisa tentram dan tidak stres karena dihantui ketakutan yang diproduksi pemerintah itu. Karena kalau masyarakat dibikin stres dan imunitas masyarakat  rendah, maka itu lebih rentan diserang penyakit.

"Kita minta semua pihak agar waspadai penggunaan anggaran pemerintah tanpa kejelasan dengan dalih darurat corona. Sementara penggunaannya juga tidak menyentuh apa yang dibutuhkan rakyat dalam kondisi darurat ini, akhirnya masyarakat makan seruan dan larangan saja," ajaknya. 

"Kami khawatir ada udang dibalik batu, sambil menyelam minum air. Dalihnya corona,  ujung-ujungnya penyelewengan dana tanggap darurat. Ini tentu sangat perlu diwaspadai, jangan sampai pemerintah mengambil kesempatan dalam kesempitan rakyat, ini bakal bahaya," tutup Hasbar tegas.[*/Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini