-->








Efektifkah Penggunaan Masker Untuk Pencegahan Dini Covid-19?

15 Juni, 2020, 09.55 WIB Last Updated 2020-06-15T02:55:33Z
PEMERINTAH telah menginstruksikan penggunaan masker kepada warganya saat di luar rumah sebagai salah satu upaya pencegahan penularan virus corona. Bahkan, pada saat ini masker yang sering digunakan oleh masyarakat adalah masker kain karena masker medis telah jarang ditemukan. Sementara pengguna masker medis hanya ditegaskan untuk para tenaga medis yang berhadapan langsung dengan penanganan wabah Covid-19. 

Dalam sebuah penenelitian di ucap WHO di Hongkong mengungkapkan masker medis terbukti secara signitifan mengurangi jumlah virus, yang terdeteksi dalam partikel yang dilepaskan saat bernapas dan batuk. Penelitian yang diterbitkan Jurnal Nature Medicine tersebut menjelaskan bagaimana masker medis dapat mengurangi jumlah virus corona.

Masker kain tetap memiliki efek, tetapi mungkin lebih sedikit dari masker medis yang digunakan dengan benar. WHO juga mengatakan masker wajib untuk digunakan oleh siapa saja yang mengalami gejala batuk atau demam atau bagi mereka yang menangani sakit penyakit Covid-19. Namun, WHO tidak menyarankan orang sehat memakainya dalam situasi sehari-hari. 

Meski demikian sejumlah bukti menunjukkan penyebaran virus corona yang menyebabkan sebagian besar disebabkan pengeluaran virus oleh orang-orang yang tidak menunjukkan gejala. Karena itulah yang kemudian mendorong sebagian negara mewajibkan penggunaan masker dengan asumsi untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Menggunakan masker tidak sepenuhnya mencegah penularan virus karena masker hanya menghambat keluarnya serpihan air liur yang keluar dari mulut seseorang yang sedang berbicara.

Jadi kseimpulannya, menggunakan masker terbukti efektif menangkal penyebaran virus corona karena dapat menahan masuknya virus saat berbicara dengan orang lain.

Penulis: Fitri Handayani (Mahasiswi Prodi Hukum Tata Negara Fakultas Syariah dan Hukum UIN Ar Raniry Banda Aceh)
Komentar

Tampilkan

Terkini