-->








Dampak Pembelajaran Daring Terhadap Efektifitas Mahasiswa

09 Juli, 2020, 19.37 WIB Last Updated 2020-07-09T12:37:47Z
SARS-CoV-2 (Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2) atau yang lebih dikenal dengan sebutan Virus Corona merupakan salah satu jenis virus baru yang menular ke manusia. Virus dan penyakit ini sangat berperan aktif dalam mengubah kondisi dan tatanan kehidupan masyarakat dunia termasuk Indonesia, yang memaksa pemerintah menetapkan berbagai kebijakan dalam upaya mengatasi pandemi ini, diantaranya Lockdown, social distancing, PSBB dan lain sebagainya yang dari kebijakan tersebut banyak menimbulkan dampak bagi kehidupan masyarakat, salah satunya bagi para mahasiswa yang terpaksa harus belajar secara Daring (Dalam Jaringan/Online) yang dikarenakan tidak bisa melaksanakan proses belajar mengajar secara tatap muka seperti biasanya.

Pada awal penerapannya, proses Daring ini diharapkan dapat membantu dan memudahkan para mahasiswa dan dosen dalam proses belajar mengajar di tengah-tengah pandemi seperti saat ini, sehingga banyak mahasiswa dan beberapa pihak yang menanggapi kelas daring ini dengan baik, namun seiring berjalannya waktu ekspektasi yang diinginkan bersama tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi, proses belajar secara Daring banyak menimbulkan berbagai kendala yang tidak sesuai dengan harapan para mahasiswa sehingga keadaan ini justru menurunkan mutu pembelajaran bagi para mahasiswa serta mutu pengajaran oleh para dosen.

Adapun beberapa keadaan yang menjadi kendala utama mahasiswa ketika menjalani kuliah secara Daring diantaranya adalah :

1. Masalah jaringan
Keadaan utama yang menghawatirkan ketika menjalani kuliah secara daring adalah ketika jaringan internet mulai melemah. Bahkan ketika jaringan yang kurang memadai membuat para mahasiswa ketinggalan materi perkuliahan. Sehingga ada istilah dikalangan mahasiswa “nilai semester ini tergantung kecepatan jaringan internet mu”. Selain itu dengan kuliah Daring ini para mahasiswa terpaksa mengeluarkan dana lebih untuk membeli data internet agar bisa mengikuti perkuliahan sehingga hal ini sangat memberatkan para mahasiswa.

2. Tidak memahami materi
Tidak semua mata kuliah dapat dipahami dengan mudah, beberapa materi perlu penjelasan secara langsung agar mahasiswa benar-benar memahami nya. Tentunya, dengan kondisi yang tidak memadai ini, mahasiswa dituntut untuk bisa memahami dan mempelajari setiap materi perkuliahan dengan baik.

3. Tugas yang menumpuk
Setiap mata kuliah memiliki tugas berbeda bagi mahasiswa yang diberikan setiap waktunya. Keadaan ini membuat para mahasiswa keteteran untuk menyelesaikan tugas tersebut sehingga sangat memberatkan mahasiswa ketika menjalaninya.

Dari fakta-fakta tersebut dapat disimpulkan bahwa perkuliahan Daring yang dilakukan selama pandemi covid-19 ini banyak menimbulkan berbagai permasalahan baik itu bagi mahasiswa maupun bagi para dosen yang mengakibatkan proses belajar mengajar tidak efektif dan tidak efisien. Oleh karena itu diharapkan bagi pemerintah yang menjadi ujung tombak dan acuan masyarakat untuk dapat menjadikan hal ini sebagai perhatian khusus yang harus dibahas secara intens. Adapun langkah-langkah relevan yang dapat ditetapkan oleh pemerintah diantaranya seperti pemberian data internet secara bertahap yang dapat mengurangi beban para mahasiswa, kemudian menetapkan sistem belajar bagi para dosen agar pembelajaran dapat lebih efektif, serta mengusahakan semaksimal mungkin untuk mempercepat kuliah secara tatap muka dengan tetap mempertimbangkan prosedur-prosedur kesehatan sehingga proses belajar mengajar secara perlahan dapat kembali seperti biasanya.

Penulis: Muhammad Fiqram (Mahasiswa Ilmu Hukum Fakultas Syariah dan Hukum UIN Ar -Raniry Banda  Aceh)
Komentar

Tampilkan

Terkini