-->




GEMA Apresiasi Dishub Aceh dan Kota Banda Aceh Putus Mata Rantai Covid-19

14 September, 2020, 11.52 WIB Last Updated 2020-09-14T04:52:47Z
LINTAS ATJEH | BANDA ACEH - Melihat Kondisi penyebaran kasus pandemi Coronavirus Desease 2019 (Covid-19) di Aceh kian memilukan, tak hanya dari kalangan rakyat, hingga pejabat pun kini mulai berjatuhan korban.

Tercatat, hingga Minggu (13/09/2020), jumlah positif Covid -19 di Aceh 2.526 orang dinyatakan positif atau terjadi peningkatan signifikan sebanyak 124 orang dari sehari sebelumnya. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Aceh disebutkan sebanyak 1.737 orang dirawat, 700 orang dinyatakan sembuh dan 89 orang meninggal dunia.

"Berdasarkan data jumlah orang Aceh terpapar Covid-19 kian meningkat, sudah seyogyanya Pemerintah Aceh lebih sigap dan tanggap serta bergerak cepat memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Aceh," ungkap Hadi Saputra, Ketua Yayasan Gerakan Muda Aceh (GEMA), Senin (14/09/2020).

Menurut Hadi, salah satu SKPA yang bergerak cepat terhadap penanganan Covid-19 di Aceh yaitu Dinas Perhubungan Aceh. Dinas tersebut sangat berupaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Aceh dengan melakukan penyemprotan disinfektan seperti dalam bus TransKutaraja dan halte-halte TransKutaraja di Banda Aceh dan Aceh Besar.

Sejauh ini, kata Hadi, langkah Dishub Aceh tentunya patut diapresiasi. Hadi juga berharap langkah ini diterapkan di dinas-dinas yang lain sehingga upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19 ini dapat membuahkan hasil.

Kata Ketua GEMA tersebut, selain bus TrasKutaraja dan halte TransKutaraja serta halte-halte umum lainnya, maka Hadi pun meminta ke depan Dishub Aceh bisa melakukan tindakan  sterilisasi dan disinfektan tempat-tempat lainnya seperti terminal penumpang dan terminal mobar, pelabuhan dan sebagainya.

"Ini sangatlah penting, mengingat tempat-tempat tersebut merupakan tempat transit masyarakat, sehingga perlu dilakukan upaya pencegahan secara rutin dan berkala," ungkapnya.

Menurut hemat Hadi, langkah tersebut juga pernah dilakukan oleh Dishub Kota Banda Aceh. Mengingat ada beberapa terminal bus di Banda Aceh ini di bawah wewenang SKPD tersebut seperti bus l300 di Lueng Bata serta pelabuhan penyeberangan Ulee Lhee.

"Hadirnya pemerintah sangatlah dibutuhkan di saat seperti ini. Kita berharap upaya-upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dapat dimaksimalkan dan keselamatan masyarakat harus lah menjadi prioritas utama," pungkas Hadi.[*/Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini