-->




Penusukan Terhadap Syekh Ali Jaber Saat Ceramah, IMM Aceh Besar Angkat Bicara

15 September, 2020, 10.22 WIB Last Updated 2020-09-15T03:22:54Z
LINTAS ATJEH | ATJEH BESAR - Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah angkat bicara atas peristiwa penusukan terhadap Syekh Ali Jabe itu pada saat mengisi ceramah di Masjid Falahudin, Lampung, Minggu (13/09/2020).

Sekretaris Bidang Organisasi PC IMM Aceh Besar, Ade Firman angkat suara terkait peristiwa ini, dan melihat peristiwa penusukan yang ditusuk oleh Allpin Andria, nama pelaku yang belakangan baru diketahui identitasnya.

"Aksi penusukan terhadap Syekh Ali Jaber itu sudah keterlaluan dan tidak berperikemanusiaan seperti direncanakan," ujar Ade Firman.

Menurutnya, aksi penusukan terhadap Syekh Ali Jaber pada saat mengisi ceramah sangat dzolim. Pelakunya harus diberikan efek jera, dan meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas peristiwa ini.

"Kami sangat prihatin atas peristiwa ini, apalagi Syekh Ali Jaber adalah seorang ulama, dan seorang Syekh yang dikenal lembut dalam menyampaikan dakwah agama," ujar Ade Firman yang juga tercatat sebagai Mahasiswa UIN Ar-Raniry.

Ia menambahkan peristiwa ini untuk ke depan jangan terjadi lagi, dan pihak kepolisian diminta pada saat pemuka agama atau ulama menyampaikan dakwah agama itu harus memberikan rasa aman, disiapkan pengamanan yang ketat supaya tidak terjadi hal-hal kriminal seperti ini. 

Lanjutnya, dia melihat pelaku penusukan itu seperti sudah direncanakan dan juga sangat berani karena dilakukan pada saat Syekh Ali Jabar mengisi ceramah, jamaah yang ikut sangat ramai. Pihak kepolisian harus mendalami motif dari pelaku penusukan ini sampai ke akar-akarnya. Jangan tergesa-gesa menyimpulkan kalau pelaku penusukan orang tidak waras alias gila.

"Terlalu cepat jika pihak kepolisian menyimpulkan dan mengungkap bahwa pelaku tersebut adalah orang tidak waras atau terganggu kejiwaan. Perlu pembuktian terlebih dahulu berdasarkan rekam medis atau langsung ke psikolog dan lembaga terkait, supaya bukti dan motifnya autentik,"  ujar Ade Firman.

Ia berharap ke depan peristiwa  yang sama jangan terulang lagi, dan mungkin Kemenag langsung buat SOP kepada penyelenggara dakwah agama agar memperketat atau memberi rasa aman kepada penceramah.

"Kami minta Kemenag untuk membuat peraturan dan SOP kepada penyelenggara dakwah agama untuk memperketat dan memberi rasa aman kepada penceramah atau pemuka agama," tutup Ade Firman, Aktivis IMM Aceh, Selasa (15/09/2020).[*/Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini