-->




Berikut Elektabilitas Parpol Hasil Survey New Indonesia, Demokrat Melesat

07 Februari, 2021, 16.17 WIB Last Updated 2021-02-07T09:17:13Z

Survey Elektabilitas Partai Politik/lst

LINTAS ATJEH | JAKARTA - Dalam kurun waktu empat bulan, elektabilitas partai politik bergerak dinamis. PDIP masih tetap unggul, tetapi elektabilitasnya anjlok. Sebaliknya dengan Partai Demokrat yang elektabilitasnya melesat. Dua parpol lain PKS dan PSI juga mengalami kenaikan elektabilitas.


“Elektabilitas Demokrat melesat, PDIP anjlok, sedangkan PKS dan PSI naik elektabilitasnya,” kata Direktur Eksekutif New Indonesia Research & Consulting Andreas Nuryono melalui siaran pers di Jakarta, Minggu (7/2).


Elektabilitas PDI Perjuangan sebelumnya naik dari 29,3 persen pada survei bulan Juni 2020 menjadi 31,4 persen pada survei bulan Oktober 2020. Tetapi pada survei terakhir, elektabilitasnya merosot hingga 23,1 persen.


Sementara itu Demokrat sebelumnya turun dari 3,8 persen (Juni 2020) menjadi 3,2 persen (Oktober 2020). Pada survei terakhir, elektabilitasnya meroket menjadi 8,2 persen, membuat posisi Demokrat berada di empat besar.


“Pengungkapan kasus korupsi bantuan sosial penanganan Covid-19 yang melibatkan menteri dan sejumlah politisi asal PDIP membuat citra parpol penguasa ini melorot tajam,” kata Andreas menjelaskan.


Parpol-parpol oposisi, khususnya Demokrat, cukup berhasil memanfaatkan kemerosotan dukungan terhadap PDIP.


“Naiknya isu kudeta terhadap kepemimpinan Demokrat bisa jadi upaya untuk terus mendulang elektabilitas,” lanjut Andreas.


PKS naik dari 5,5 persen (Juni 2020) menjadi 6,1 persen (Oktober 2020) dan terakhir 7,7 persen. PSI naik dari 4,2 persen (Juni 2020) menjadi 4,6 persen (Oktober 2020) dan terakhir 4,8 persen.


Parpol-parpol lain cenderung stabil atau turun, misalnya Gerindra dan Golkar. Gerindra berada pada posisi dua besar (12,5 persen | 12,3 persen | 12,6 persen), sedangkan Golkar menyusul di tiga besar (9,7 persen | 8,8 persen | 9,1 persen).


Lalu ada PKB (6,8 persen | 6,7 persen | 6,4 persen), Nasdem (4,1 persen | 3,7 persen | 3,5 persen), PPP (2,4 persen | 1,9 persen | 2,0 persen), dan PAN (1,6 persen | 1,3 persen | 1,0 persen).


“Yang mengejutkan, Partai Ummat yaitu parpol baru besutan Amien Rais dengan elektabilitas 1,1 persen, atau 0,1 persen di atas PAN, berhasil menggerus basis suara PAN,” ungkap Andreas.


Parpol-parpol lainnya hanya mampu meraih elektabilitas di bawah 1 persen. Di antaranya Perindo (0,9 persen | 0,5 persen | 0,4 persen), Hanura (0,3 persen | 0,2 persen | 0,2 persen), dan Berkarya (0,3 persen | 0,1 persen | 0,2 persen).


Parpol baru lain yang mulai mendapatkan dukungan adalah Gelora (0,1 persen). Sisanya tidak meraih dukungan, yaitu PBB, PKPI, Garuda, dan parpol baru Masyumi Reborn. Masih ada yang tidak tahu/tidak jawab sebesar 19,6 persen.


Survei New Indonesia Research & Consulting dilakukan pada 20-31 Januari 2021, dengan sambungan telepon kepada 1.200 orang responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Margin of error ±2,89 persen, tingkat kepercayaan 95 persen.[Rmoldkijakarta]

Komentar

Tampilkan

Terkini