-->








Vaksinasi Covid-19 Tahap  Pertama di Aceh Tamiang Belum Menyentuh Seluruh Tenaga Kesehatan

22 Februari, 2021, 23.47 WIB Last Updated 2021-02-22T16:48:36Z

Kadis Kesehatan Aceh Tamiang Ibnu Aziz, SKM

LINTAS ATJEH | ACEH TAMIANG - Vaksinasi Covid-19 tahap pertama belum menyentuh seluruh tenaga kesehatan di Kabupaten Aceh Tamiang.

Dinas Kesehatan Aceh Tamiang menyebut hingga hari ke 12 pelaksanaan vaksinasi tahap pertama, baru dilakukan terhadap 1.897 tenaga kesehatan.

Kadis Kesehatan Aceh Tamiang Ibnu Aziz, SKM, mengatakan angka ini masih di bawah jumlah sasaran tenaga kesehatan sebanyak 2.474 orang.

"Kita baru 89 persen, sebenarnya tidak ada kendala, hanya kemarin itu ada beberapa tenaga kesehatan yang kondisinya belum fit," kata Ibnu, Senin (22/02/2021).

Tahap pertama vaksinasi ini dilakukan di Aceh Tamiang pada 10 Februari 2021 kemarin, artinya interval dengan vaksinasi tahap dua tersisa dua hari.

"Kita skrining ulang, semua Puskesmas bergerak untuk mendata tenaga kesehatan yang belum diberi vaksin," jelasnya.

Sementara itu, di tempat terpisah, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Aceh Tamiang dr. Hardekky Yunandar mengatakan, terjadi perbedaan jumlah sasaran yang dirilis Dinkes Aceh dengan Dinkes Aceh Tamiang.

Pihak provinisi disebutnya merilis jumlah tenaga kesehatan yang berhak divaksin di Aceh Tamiang sebanyak 2.119 orang, sedangkan pendataan yang dilakukan Dinkes Aceh Tamiang lebih banyak, 2.474 orang.

"Ada perbedaan data. Data kita lebih banyak.Tapi ini bukan masalah," terang dr. Hardekky.

Dia menyimpulkan, perbedaan data ini disebabkan mobilisasi tenaga kesehatan yang setiap saat terjadi di Puskesmas, rumah sakit hingga Dinas Kesehatan.

"Kami sudah meminta masing-masing Puskesmas mendata ulang, kami masih menungu laporannya,” kata Hardekky.

Vaksinasi tahap pertama ini dipusatkan di RSUD Aceh Tamiang dengan melibatkan Forkopimda dan tenaga kesehatan, Rabu (10/02/2021).

Wakil Bupati Aceh Tamiang HT. Insyafuddin, ST, saat membuka kegiatan itu mengatakan tidak ada kewajiban bagi masyarakat, termasuk tenaga kesehatan untuk menjalani vaksinasi ini.

Meski begitu dia menegaskan kalau serum vaksin ini merupakan solusi terbaik saat ini untuk mencegah penyebaran virus Corona lebih meluas.

“Tidak ada paksaan, ada surat pernyataan kalau tidak mau. Jadi jangan marah-marah kalau tidak bersedia,” kata Insyafuddin.

Dia mengingatkan, dibutuhkan keikhlasan dan keyakinan untuk menjalani vaksinasi ini. Secara pribadi dia optimis vaksin yang didatangkan dari Cina ini akan memberi dampak positif bagi masyarakat.

"Hati dan pemikiran harus ikhlas. Kalau sudah pemikiran positif, hasilnya Insya Allah juga positif," ujarnya.[*/Red]
 

Komentar

Tampilkan

Terkini