-->








Kisahnya Viral! Wanita Bercadar Pelihara 70 Anjing Terlantar, Justru Didatangi Ormas

14 Maret, 2021, 09.58 WIB Last Updated 2021-03-14T02:58:50Z
LINTAS ATJEH | BOGOR - Kisah Hesti Sutrisno beredar luas di media sosial. Hesti adalah seorang perempuan mengenakan cadar yang rela memelihara puluhan anjing di Bogor, Jawa Barat. Namun, ormas setempat ingin mengusir anjing-anjing peliharaan Hesti.

Hal ini pertama terungkap dari sebuah akun Twitter bernama @greenhornn. Pemilik akun yang tak ingin diketahui namanya itu menceritakan kisah Hesti pada Jumat (12/3/2021).

“Namanya Hesti Sutrisno, wanita berusia 41 tahun, dibalik cadarnya, beliau adalah seorang yg mendedikasikan hidupnya utk memelihara, menjaga, mengasuh, anjing2 liar yg ditemui dijalan dan dimanapun, dgn biaya sendiri, lahannya sendiri, berada di dlm propertinya sendiri,” cuit akun itu.

Kumpulan cuitan itu mengisahkan, Hesti adalah pengusaha keripik. Karena kasihan melihat anjing-anjing yang terlantar, Hesti menggunakan keuntungan bisnisnya untuk memelihara mereka.

Namun, usaha ini ternyata ditolak sekelompok warga. Warga yang tergabung dalam sebuah organisasi masyarakat setempat ini hendak mengusir anjing-anjing peliharaan Hesti.

“ORMAS TERSEBUT ADALAH ORMAS LOKAL DAERAH YG SY TIDAK BISA SEBUT NAMANYA DEMI KEAMANAN PRIBADI SAYA. Tidak ada embel2 agama tertentu didalam nama ormas tersebut,” cuit akun @greenhornn.

Ormas ini mengaku mewakili warga sekitar. Mereka meminta Hesti berhenti memelihara anjing itu dengan alasan mengganggu ketertiban dan tak sesuai syariat Islam.

Namun, akun itu mengungkapkan, Hesti memelihara anjing-anjing itu dengan baik. Ia memiliki lahan kosong seluas kira-kira 1 hektare untuk memelihara 70 anjing liar itu. Letak lahan ini juga tidak bersebelahan dengan rumah warga.

“Pembuangan kotoran anjing2nya pun, telah uji layak dgn membuangnya pd septiteng yg sudah dibuatkan,” katanya.

Bahkan, Hesti juga sudah memberi vaksinasi rabies pada anjing-anjing itu.
“Mengenai vaksinasi dan kesehatan anjing pun, telah tervalidasi oleh instansi yg berwenang bahwa anjing2 tersebut sehat dan tidak ada yg terkena virus rabies sebagaimana yg ditakutkan bagi sebagian orang,” ujar @greenhornn.

Akun itu menyebut, Hesti berniat baik dan mau membangun komunikasi. Namun, hal itu ditolak oleh ormas tersebut.

“Bu Esty berniat utk meminta maaf dan mencoba sebisa mungkin membuka dialog sebisa mungkin demi keberlangsungan hidup hewan hewan terlantar ini,” tambah @greenhornn.

Karena tekanan ormas, perangkat desa meminta Hesty mengeluarkan 40 ekor anjing dari lahannya. Namun, Dinas Bogor ternyata tak memiliki lahan untuk memelihara anjing-anjing itu.

“Dinas pun mengakui belum sanggup utk memberikan tempat utk 40 ekor anjing yg harus dikeluarkan ini, apalagi disaat pandemi spt ini....tapi ormas yg mengaku warga itu, ttp mendesak agar SEGERA dikeluarkan, tanpa mau mengemukakan solusi,” tegas @greenhornn.

Akun itu pun menyesalkan sikap ormas itu yang menolak tanpa memberi solusi.

“Saya ingin menyampaikan sesuatu: Banyak manusia berpikir bahwa mahluk hidup yg diciptakan Tuhan hanyalah manusia. Sisanya? Hanya pelengkap, gaperlu kelayakan hidup spt manusia,” katanya.[Brito.id]
Komentar

Tampilkan

Terkini