Penjelasan tersebut disampaikan Akmal Ibrahim, SH, dalam acara cofee morning bersama wartawan, yang berlangsung di Meuligo Pendopo Bupati setempat, Kamis (08/04/2021).
"Meskipun sekarang masih ada virus corona atau Covid-19 kondisi keuangan Abdya saat ini masih normal, seperti biasa dan tidak terpengaruh," jelas Akmal.
Dia menerangkan, normalnya kondisi keuangan daerah Abdya bukan berarti tanpa ada refocusing dari pusat.
"Di tahun 2021 ini, pusat memangkas anggaran sebesar Rp 71 miliar. Meski demikian gaji pegawai tetap lancar, dan daerah tidak ada hutang dengan pihak ketiga, jadi kondisi keuangan di Abdya masih nomal jika di bandingkan dengan daerah lainnya," papar Akmal ibrahim.
Menurut Akmal, stabilnya keuangan di daerah tersebut dimasa pandemi Covid-19 tidak terlepas dari profesionalitas pihak pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Abdya.
"Sejauh ini, komunikasi antara pemerintah dan DPRK dalam hal pengelolaan anggaran sangat baik sehingga setiap program dan pengeluaran anggaran daerah terukur dan disepakati secara bersama," ujarnya.
Selain itu, semua pogram pemerintah ada yang tidak disetujui oleh DPRK karena saling mengerti atas pertimbangan untuk membangun daerah sehingga kesepakatan tersebut membuat kondisi keuangan tetap stabil.
"Kalau kondisi keuangan tidak memungkinkan kami tidak saling memaksa, tapi saling mengerti. Dan pihak keuangan kita profesional dalam mengelola anggaran," pungkas Akmal.[Wahyu]
