-->








Baitul Mal Aceh Verifikasi 50 Calon Penerima Bantuan Sanitasi dan Air Bersih di Aceh Tamiang

20 Juni, 2021, 00.19 WIB Last Updated 2021-06-19T17:19:12Z

LINTAS ATJEH | ACEH TAMIANG - Baitul Mal Aceh (BMA) kembali memverifikasi 50 keluarga calon penerima bantuan program Perbaikan Sanitasi dan Air Bersih Baitul Mal Aceh Tahun 2021 di Kabupaten Aceh Tamiang. 

Berdasarkan data dari Pemkab Aceh Tamiang, para calon penerima bantuan tersebut tersebar di 2 (dua) kecamatan, yakni Kecamatan Banda Mulia, berada di Kampung Paya Rahat dan Tanjung Keramat, serta Kecamatan Karang Baru, yang berada di Kampung Tanjung Seumantoh dan Tupah.

Anggota Badan BMA Mukhlis Sya’ya, melalui rilis yang diterima, Sabtu (19/06/2021) mengatakan, tujuan program tersebut di antaranya membantu masyarakat miskin di Aceh agar keluar dari kebiasaan buang air besar sembarangan (BABS) dan juga membantu masyarakat miskin untuk mendapatkan akses air bersih yang layak dan dapat di konsumsi.

"Program sanitasi dan air bersih ini menjadi program percontohan yang diharapkan dapat memberdayakan dana zakat untuk perbaikan fasilitas hidup layak bagi masyarakat miskin yang belum mendapatkan akses air bersih atau belum memiliki jamban yang layak," terangnya lagi.

Ia menambahkan, tim verifikasi BMA juga melakukan pertemuan dengan puskesmas setempat, untuk membahas pelaksanaan program yang akan dijalankan di kedua kecamatan itu.

Mukhlis Sya’ya juga menjelaskan, dana zakat menjadi salah satu elemen yang ikut membebaskan pemukiman Open Defecation Free (ODF). Artinya, tidak ada lagi warga yang buang air besar sembarangan.

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM

"Ini harus diwujudkan dengan adanya jamban yang sehat di rumah-rumah warga, terutama kampung yang akan menjadi mitra dari BMA," tutupnya.

Sementara itu, tenaga profesional BMA, Rizky Aulia menyatakan program sanitasi dan air bersih itu masih perlu sentuhan maksimal dari berbagai pihak untuk mewujudkannya.

Selain itu, dapat dilaksanakan secara terpadu dengan melibatkan seluruh instansi pemerintah, swasta, dan masyarakat. 

Dengan adanya keterlibatan banyak pihak tersebut, maka diharapkan Aceh akan menjadi daerah yang zero ODF seperti target Pemerintah Aceh.

"Agar program ini berjalan lancar, tim BMA melakukan verifikasi lapangan sekaligus wawancara langsung dengan berbagai pihak untuk mendapatkan berbagai informasi. Sehingga pelaksanaannya dapat berjalan maksimal dan terarah," ujarnya.[*/Red]
 

Komentar

Tampilkan

Terkini