-->








Banjir Air Mata Greysia Polii/Apriyani Rahayu Saat Raih Emas Olimpiade Untuk Indonesia

02 Agustus, 2021, 14.28 WIB Last Updated 2021-08-02T07:28:55Z
Detik-detik air mata Greysia Polii/Apriyani Rahayu runtuh saat lagu kebangsaan berkumandang di Olimpiade, buat masyarakat Indonesia menangis haru.

LINTAS ATJEH | TOKYO - Senin (2/7/2021) jadi hari paling emosional bagi bangsa Indonesia.

Banjir air mata mewarnai sejumlah timeline media sosial warganet Indonesia.

Apalagi kalau bukan medali emas yang ditoreh oleh atlet ganda putri bulutangkis Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu.

Mereka sukses mengukir sejarah baru buluitangkis Indonesia di ajang Olimpiade Tokyo 2020.

Ya, Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhasil mengalahkan pasangan ganda putri China 2 set langsung di partai final cabang olahraga bulutangkis.

Berikut detik-detik air mata Greysia Polii/Apriyani Rahayu runtuh saat lagu kebangsaan berkumandang di Olimpiade.

Video yang menunjukkan Greysia Polii/Apriyani Rahayu berdiri di podium tertinggi itu bikin warganet terharu.

Pasangan ganda putri bulutangkis Indonesia tak kuasa membendung air matanya saat bendera merah-putih berkibar di tempat paling tinggi.

Momen itu membuat masyarakat Indonesia ikutan emosional, hingga membuat mereka turut menangis haru.

Informasi selengkapnya ada dalam artikel ini.

Dilansir Tribunnews.com dalam artikel berjudul Greys/Apri Raih Emas: Banjir Air Mata Bahagia Dirasakan Suporter, Indonesia Menangis Bangga, ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhasil mempersembahkan medali emas untuk Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020.

Banjir air mata bahagia dirasakan suporter Indonesia.

Dia menaklukkan lawannya, ganda China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dengan skor 21-19, 21-13, Senin (2/8/2021).

Pertandingan final ini hanya berdurasi 57 menit.

Set pertama berlangsung 28 menit, sedangkan set kedua berlangsung 27 menit.

Challenge yang diminta lawan akhirnya menjadi momen-momen menentukan.

Dan ketika bola dinyatakan out, Greys/Apri langsung bersukacita.

Keduanya tak kuasa menahan tangis.

Apri dipeluk sang pelatih, pada saat Greys menangis haru sambil bersujud.

Tidak hanya dua pasangan Indonesia ini yang menangis bahagia.

Sukacita dan tangisan bahagia juga dialami oleh banyak suporter Indonesia.

"Ya, Allah. Saya menangis, Greys/Apri.. Alhamdulillah," tulis akun kangmaman1965 di Twitter.

"Menangis haruuu, congrat gret apri!" tulis Arninugr.

"Grey - Apri yang juara. Aku yang menangis.. Makasih Grey - Apri utk perjuangan kalian...' tulis akun @zs_saputri

"Daritadi pen nangis, ternyata menangis karena bangga. Thankyou Grey Apri," tulis akun @lucidpuppy77.

"MENANGIS BANGGA BANGET SAMA KAK GREYS / ARPRI #Tokyo2020 #Badminton," tulis akun @nuruluummahh.

Pada laga final ini, Apriyani tampil sangat percaya diri. Salah satu aksinya yang memukau adalah pengembalian kok dari belakang punggung.

Pertandingan ini hanya memerlukan 17 kok. 10 kok pada set pertama dan 7 kok pada set kedua.

Sejarah Baru Bagi Indonesia

Greysia Polii/Apriyani Rahayu meraih kemenangan bersejarah setelah mereka meraih medali emas olimpiade Tokyo 2020.

Keberhasilan ini membuat Greysia/Apriyani berhasil mencatatkan sejarah untuk Indonesia. Mereka adalah ganda putri Indonesia pertama yang pertama kali berhasil meraih emas.

Sejarah terus mereka ciptakan. Rekor demi rekor mereka buat di nomor ganda putri. Sebelumnya, mereka juga telah mencetak sejarah sebagai ganda putri pertama asal Indonesia yang meraih emas olimpiade.

Sebelumnya, mereka menang atas lawannya Du Yue/Li Yin Hui dari China dengan skor 21-15, 20-22, dan 21-17 pada babak perempat final Olimpiade, Kamis (29/7).

Pencapaian Greysia/Apri ini merupakan pencapaian terbesar di sektor ganda putri. Dan juga di bulu tangkis Indonesia saat ini.

Berbeda dengan sektor-sektor lainnya, di sektor ini biasanya Indonesia meraih hasil kurang bagus di ajang olimpiade.

Mereka menjadi peraih emas pertama Indonesia.

Di Olimpiade Rio 2016, saat Greysia Polii berpasangan dengan Nitya Krishinda Maheswari, mereka sampai babak perempat final.

Hasil lebih buruk pada olimpiade London 2012. Di mana tidak ada satu pun wakil Indonesia yang tembus babak perempat final.

Selain faktor teknis, ada kontroversi juga yang sempat terjadi pada saat itu.

Dimana ada beberapa pemain yang didiskualifikasi karena memilih untuk mengalah.

Termasuk Greysia Polli sendiri yang saat itu berduet dengan Meiliana Jauhari.

Ditambah dua wakil Korea Selatan dan pasangan China) yang didiskualifikasi di olimpiade London 2012 karena mereka tidak berusaha tampil maksimal mengalahkan lawan-lawannya untuk menghindari lawan tangguh di babak selanjutnya.

Di olimpiade Beijing 2008, wakil Indonesia di ganda putri hanya sampai pada putaran pertama. Saat itu Liliyana Natsir masih di ganda putri berpasangan dengan Vita Marissa. Tidak ada wakil ganda putri Indonesia yang menembus babak perempat final.

Begitu pula di Athena 2004. Wakil ganda putri Indonesia hanya sampai babak kedua. Di Sydney 2000, ganda putri Indonesia hanya sampai babak perempat final. Saat itu, China mendominasi seluruh wakil ganda putri di semifinal.

Pada olimpiade 1996, wakil ganda putri Indonesia terhenti di perempat final. Hasil yang sama diraih wakil Indonesia di ajang Olimpiade Barcelona 1992 ketika Finarsih/Lili Tampi tersingkir di perempat final.

Olimpiade Barcelona menjadi olimpiade pertama yang mempertandingkan olahraga bulu tangkis.

Hasil Ganda Putri Indonesia di Olimpiade

- Tokyo 2021, Greysia Polii /Apriyani meraih medali emas.

- Di Rio 2016, saat Greysia Polii berpasangan dengan Nitya Krishinda Maheswari, mereka sampai babak perempat final.

- Di London 2012. Di mana tidak ada satu pun wakil Indonesia yang tembus babak perempat final. Kontroversi terjadi. Wakil Indonesia didiskualifikasi

- Di Beijing 2008, wakil Indonesia di ganda putri hanya sampai pada putaran pertama.

- Di Athena 2004. Wakil ganda putri Indonesia hanya sampai babak kedua.

- Di Sydney 2000, ganda putri Indonesia hanya sampai babak perempat final

- Di Atlanta 1996, wakil ganda putri Indonesia terhenti di perempat final.

- Di Barcelona 1992, Wakil Indonesia tersingkir di perempat final.[Tribun Kaltim]
Komentar

Tampilkan

Terkini