-->








Sehari Tak Pulang, Pria Paruh Baya Ditemukan Meninggal Dunia di Kebun Sawit Kejuruan Muda Aceh Tamiang

23 Agustus, 2021, 18.54 WIB Last Updated 2021-08-23T23:40:55Z

Jasad pria paruh baya, Mustaruddin (40), warga Kampung Jawa, Kecamatan Kejuruan Muda, Aceh Tamiang ditemukan warga di areal kebun kelapa sawit yang berlokasi di Dusun Kantil, Sungai Liput, Senin (22/08/2021).

LINTAS ATJEH | ACEH TAMIANG - Sesosok mayat pria paruh baya ditemukan warga di areal kebun kelapa sawit yang berlokasi di Dusun Kantil, Sungai Liput, Kecamatan Kejuruan Muda, Aceh Tamiang, Senin (22/08/2021).

Jasad pria paruh baya yang ditemukan warga sekitar pukul  07.30 WIB tersebut diketahui bernama Mustaruddin (40), warga Kampung Jawa, Kecamatan Kejuruan Muda.

Kapolres Aceh Tamiang AKBP Imam Asfali. SIK, melalui Kapolsek Kejuruan Muda Ipda Yose Rizal saat dikonfirmasi, menerangkan bahwa jasad korban pertama kali ditemukan oleh warga yang kebetulan melintas di lokasi kejadian.

Kemudian, lanjut Yose, saksi melaporkan keberadaan mayat tersebut kepada Sekretaris Kampung Jawa, Dedi.

"Saudara Dedi mengenali korban yang merupakan warga dia di Kampung Jawa," kata Yose.

Menurut keterangan dari abang kandung korban, bernama Amiruddin, pada Minggu ( 22/08/2021) kemarin, korban pergi berkebun seperti biasanya. Namun, sampai sore hari, korban tak kunjung pulang ke rumahnya.

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM

Karena korban tidak juga kunjung pulang ke rumah, Senin (22/08/2021) pagi, abang korban melaporkan kejadian tersebut kepada sekretaris desa, Dedi, dan kemudian bersama para warga Kampung Jawa berusaha melakukan pencarian ke kebun, tempat korban bekerja.

Selanjutnya, sesampainya di lokasi kejadian, korban ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa dan langsung dievakuasi ke kediaman korban.

Disampaikan juga oleh Yose, berdasarkan olah tempat kejadian perkara dan penyelidikan tim Inafis, tidak ditemukan kejanggalan yang menuntun ke arah penganiayaan.

Bahkan pihak keluarga sangat meyakini korban meninggal akibat penyakit sesak napas yang diidapnya sejak lama.

"Penyakit ini diyakini kambuh saat korban sedang dalam perjalanan ke kebunnya. Korban merupakan petani, dikabarkan dalam beberapa hari terakhir penyakit sesak napas korban sering kambuh," ungkap Yose.

Pernyataan pihak keluarga ini disebutnya didukung dengan temuan minyak angin di saku celana korban dan sudah membuat pernyataan menolak dilakukan visum et revertum (VER) dan lebih memilih langsung mengebumikan korban.[*/Red]

Komentar

Tampilkan

Terkini