-->








Jubir Presiden RI Apresiasi Peningkatan Vaksinasi di Aceh

30 September, 2021, 11.59 WIB Last Updated 2021-09-30T05:12:06Z

LINTAS ATJEH | BANDA ACEH - Juru Bicara Presiden RI, Dr. M. Fadjroel Rachman, SE, MH mengapresiasi keseriusan Pemerintah Aceh dalam hal ini Dinas Pendidikan Aceh yang terus berupaya meningkatkan angka capaian vaksinasi bagi warga sekolah yang ada di seluruh Aceh.

Staf Khusus Presiden RI Bidang Komunikasi mengaku gembira melihat capaian vaksinasi yang telah di lakukan terhadap guru dan tenaga kependidikan serta siswa yang di gagas Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan Aceh.


“Nah kalau melihat perkembangan, saya bergembira kepada Pemerintah Aceh mengenai kemajuan vaksinasi siswa yang sudah di capai,” kata Fadjroel dalam sambutannya pada Webinar Nasional Vaccine Goes to School dengan tema “Vaksinasi Tuntas, Belajar Tatap Muka Lancar,” Rabu, (29/09/2021).


Jubir Presiden menyebutkan, saat ini semua pihak menginginkan agar sekolah tatap muka segera di laksanakan seperti semula, tidak hanya di Indonesia tapi juga di luar negeri. Untuk itu, Ia menegaskan vaksinasi untuk guru dan siswa harus disegerakan.


“Pada intinya kita semua menginginkan agar belajar tatap muka segera dimulai, seperti yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Pak Alhudri,” jelasnya.


Fadjroel mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo, bahwa apabila para siswa di tanah air sudah mendapat vaksin secara merata, maka pembelajaran tatap muka sudah boleh di laksanakan.


“Kami senang mendengarnya, ada peningkatan yang cukup signifikan angka vaksinasi khususnya terhadap siswa yang telah dilakukan oleh Pemerintah Aceh pasca kedatangan Bapak Presiden ke Aceh beberapa minggu lalu,” tuturnya.


Fadjroel mengingatkan para siswa tidak perlu takut untuk di vaksin dan mengajak kepada teman-teman usia sekolah untuk dapat segera melakukan vaksinasi. Dia juga menyemangati Dinas Pendidikan Aceh untuk terus mengkampanyekan vaksinasi terhadap warga sekolah lainnya.


TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM


Sementara Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs. Alhudri, MM., dalam sambutannya mengatakan Pemerintah Aceh telah melakukan berbagai upaya dalam memutus mata rantai penyebaran wabah Covid-19. Antara lain dengan menggalakkan masker yang di gaungkan melalui Program Gerakan Masker Aceh (Gema), Gerakan Masker Siswa (Gemas) tahap I dan II.


“Sampai saat ini Pemerintah Aceh juga masih terus melakukan upaya vaksinasi bagi guru, dan kemudian di lanjutkan dengan siswa pada jenjang SMP dan SMA sederajat,” ungkapnya.


Ke semua program Pemerintah ini, menurut Alhudri bertujuan untuk memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19 sehingga dapat segera terlaksananya pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan.


“Upaya lain yang sudah di lakukan Pemerintah Aceh yaitu zikir dan doa bersama memohon di jauhkan dari wabah dan bencana Covid-19. Sudah dimulai sejak 15 Juli 2021, di laksanakan setiap hari dari pukul 08.00 s/d 08.30 WIB serta sosialisasi dan pengawasan di siplin protokol kesehatan,” ujarnya.


Kadisdik memaparkan, melalui agenda kunjungan lapangan tanggal 16 September 2021, terjadi peningkatan yang luar biasa dalam jumlah pelajar yang sudah di vaksin. misalnya di Kota Banda Aceh terjadi peningkatan hingga tiga ratus persen dan Kabupaten Aceh Besar meningkat hingga dua ratus persen.


“Kami akan terus mengkampanyekan vaksinasi sehingga tahun 2022 agenda vaksinasi bisa selesai. Karena kita sadari bersama kalau agenda vaksinasi belum selesai maka pelayanan tidak dapat di lakukan secara maksimal termasuk pendidikan akan sulit berjalan,” kata Alhudri.


Alhudri melaporkan, "hingga hari ini, sebanyak 99 sekolah jenjang SMA sederajat yang ada di Aceh telah melakukan vaksinasi di atas 75 persen. Ia berharap kedepannya jumlah tersebut akan terus meningkat," tutupnya.


Pada kegiatan webinar nasional yang di gagas oleh Forum Komunikasi Organisasi Siswa Intra Sekolah (FOKUS) itu juga turut di isi oleh sejumlah narasumber lainnya yaitu Jubir Vaksinasi Covid-19 Kemenkes RI, dr Siti Nadia Marzuki, M. Epid, Kepala Perwakilan UNICEF Aceh, Andi Yoga Tama, Kepala Cabang Disdik Wilayah Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar, Dr Mohd Iqbal AR, ST, M.Si, serta Akademisi Fakultas Kesehatan Masyarakat Unmuha, Hanifah Hasnur, S.Pd, SKM, MKM.[*/Red]

Komentar

Tampilkan

Terkini