-->




Aceh Tamiang Juara II Lomba Cipta Menu Berbasis Pangan Lokal se-Aceh

09 November, 2021, 21.07 WIB Last Updated 2021-11-09T14:08:54Z

Kadis Pangan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Aceh Tamiang Safuan, SP, (enam dari kanan) foto bersama dengan Juara II Lomba Cipta Menu B2SA Berbasis Pangan Lokal 2021, di Hotel Hermes Palace Kota Banda Aceh, Selasa  (09/11/2021).
 
LINTAS ATJEH | BANDA ACEH - Kabupaten Aceh Tamiang meraih juara I Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA), Berbasis Pangan Lokal di Hotel Hermes Palace, Kota Banda Aceh, Selasa (09/11/2021).

Juara I diraih Aceh Selatan, juara III diraih Aceh Utara dan Juara Harapan diraih Simeulue.

Acara ini digelar Dinas Pangan Aceh yang diikuti oleh 20 Pengurus PKK kabupaten/kota se-Aceh.

Tiga daerah tidak ikut, yaitu Aceh Singkil, Aceh Timur dan Pidie. Acara ini dibuka oleh Ketua PKK Aceh, Dr  Dyah Erti Idawati MT melalui daring.

Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Dr Dyah Erti Idawati MT dalam sambutannya menyatakan, lomba ini sangat baik dan bagus.

Acara ini bisa membangkitkan semangat Pengurus PKK di kabupaten/kota untuk berinovasi dan berkreasi dalam mengembangkan berbagai menu makanan daerahnya, berbahan baku lokal yang terdapat di daerah setempat.

Contohnya, kata Dyah Erti Idawati, makanan mi Aceh. Mie Aceh, tidak harus selalu dibuat dari tepung terigu, tapi juga bisa dibuat dari tepung mocaf.

Tepung mocaf, terbuat dari umbi singkong/ubi kayu yang sudah dipermentasi, kemudian tepungnya dijemur. Tepung singkong yang sudah dipermentasi dan dijemur itu, disebut dengan tepung mocaf.

Dyah Erti Edawati juga mengingatkan kepada 23 Pengurus PKK kabupaten/kota yang ikut lomba, bagi yang menang meraih juara I, II dan III, jangan merasa cepat berpuas diri, atas kemenangannya.

Sehingga, lanjutnya, lupa untuk mengembangan menu makanan yang sudah diciptakannya menjadi juara untuk diimplementasikan kepada masyarakat secara luas.
Terang Diah lagi, acara lomba ini dilaksanakan bukan sekedar untuk mencari dan menetapkan juara pemenangnya semata oleh dewan juri, tapi lebih dari itu.

Pemenangnya diberi tanggungjawab untuk mengembangkan menu makanannya yang telah menjadi juara I, II dan III, agar menjadi menu produk makanan yang disukai dan dicintai masyarakat secara luas, tidak hanya di daerahnya, tapi ke luar daerah dan luar negeri.

Menu makanan pangan lokal yang dikembangkan Pengurus PKK Kabnupaten/Kota pada acara lomba ini, saran Dyah Erti, dimanfaatkan untuk panangan pangan program stunting di daerahnya.

"Alasannya, gizi dan protein yang terkandung dalam menu makanan lokal, juga tidak kalah baik dan tingginya dengan menu makanan luar negeri," tutur Dyah Eryi Idawati. 

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM

Selanjutnya, kata Dyah, bagi peserta yang belum berhasil meraih juara I, II dan III, jangan cepat merasa putus asa dan bersedih.

Tapi, belajarlah dari lomba ini, cari tau dimana, kekurangan menu makanan yang ditampilkan, apakah dari rasa, atau tampilan menunya.

"Kalau kita sudah mengetahui, kelemahan menu makanan yang ditampilkan, dalam lomba yang sama tahun depan.

Kita sudah bisa memperbaiki dan menampilkan rasa yang enak dan penataan menu yang lebih bagus dan tepat.

Sehingga menarik perhatian Dewan Juri, untuk menetapkan menu yang kita tampilkan dalam lomba tahun depan menjadi juaranya," ujarnya.

Empat orang dewan juri, yang telah ditunjuk Panitia, yaitu Rahmawati, STP, M.Kes, Dosen Gizin Poltekes Aceh, Dra Indani,MSi, Dosen Prodi PKK FKIP USK, Hetty Rachman, Wakil Ketua Iwapi Aceh dan Raziatul Azizah, Ketua Pokja III Tim pengurus PKK Aceh.
Mereka diberikan kewenangan untuk menilai beberapa aspek penilaian. 

Kadis Pangan Aceh Cut Yusminar A.Pi, M.Si dalam kata sambutannya mengatakan, lomba ini adalah agenda rutin tahunan Dinas Pangan Aceh, dalam rangka Memperingati Hari Pangan Sedunia, yang jatuh pada tanggal 16 Oktober 2021 lalu.

Acara ini, kata Cut Yusminar, dilaksanakan dengan menjunjung tinggi disiplin protokol kesehatan yang sangat ketat.

Kegiatan ini bukan untuk seremonial semata, tapi menu yang diciptakan para peserta nantinya, dapat diaplikasikan di rumah tangga para ibu rumah tangga.

Bahkan kalaua bisa diproduksi dalam jumlah tertentu untuk dipasarkan secara meluas di daerahnya, untuk tambahan penghasilan keluarga.

Kabid Konsumsi Pangan M Fadhil, SP, disela-sela kegiatan mengatakan, dalam acara ini juga, berbagai produk makanan yang terbuat dari bahan pangan lokal, ikut dipamerkan.

Misalnya mi kocok dari tepung mocaf, produksi dari Saudara Zubir, sangat diminati peserta yang hadir dalam acara ini  dan beberapa produk makanan ringan lainnya.

Dari 20 kabupaten/kota yang ikut dalam lomba acara ini, kata M Fadhil, Kabupaten Aceh Selatan, meraih juara I dengan nilai 85, kemudian juara II diraih Aceh Tamiang dengan nilai 83,8. Selanjutnya jura III diraih Aceh Utara, dengan nilai 82,6  dan juara harapan, diraih Simeulue.

Ada empat aspek penlian yang dilakukan Dewan Juri, dalam penilaian lomba Cipta Menu B2SA Berbasis Pangan Lokal ini.
Yaitu pertama resep besaran nilainya mencapaia 50 persen. Kemudian keseimbangan porsi 20 persen, cita rasa 10 persen, kreativitas 10 persen dan nilai bisnis 10 persen.

"Nilai bisnis itu sangat penting, setelah menu diciptakan, kita perlu menjualnya secara meluas, agar makanan itu bisa dinikmati masyarakata secara meluas dan menjadi sebuah usaha bagi keluarga untuk tambahan dan peningkatan penghasilan keluarga," tutupnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kadis Pangan, Kelautan dan Perikanan Kab. Aceh Tamiang, Safuan mengatakan, ia sangat bersyukur atas raihan yang baru saja ditetapkan tadi. 

"Alhamdulillah, kita telah berusaha optimal dan berhasil membawa pulang penghargaan," ujarnya usai pengumuman siang tadi.

Dikatakan oleh Safuan, apa yang disampaikan Ketua TP-PKK Aceh pada pembukaan menjadi tugas lanjutan bagi pihaknya. Bersama TP-PKK Aceh Tamiang dan pemangku kepentingan lainnya, pihaknya akan berusaha mengenalkan menu-menu makanan berbasis bahan lokal supaya bisa memasyarakat di Bumi Muda Sedia.

Dalam kesempatan tersebut, Safuan juga menyampaikan ucapan terimakasih atas dukungan Bupati Mursil dan Ketua TP-PKK Aceh Tamiang, Dr. Rita Syntia Mursil. Dengan dukungan dari keduanyalah, kontingen lomba B2SA Aceh Tamiang bisa mengkreasikan menu dan memperoleh Juara II dalam even tahunan tersebut.[ZF]

Komentar

Tampilkan

Terkini