-->








BMKG Cabut Peringatan Dini Tsunami di NTT, Wilayah Ini Diminta Tetap Waspada

14 Desember, 2021, 13.46 WIB Last Updated 2021-12-14T06:46:15Z
Ilustrasi tsunami. Foto: Pixabay

LINTAS ATJEH | JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencabut peringatan dini tsunami NTT. Hal itu disampaikan Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers yang disiarkan kanal YouTube Info BMKG.

“Ancaman tsunami sudah berakhir, tetapi gempa susulan masih terjadi,” kata Rita, dikutip 14 Desember 2021.

Rita mengatakan, warga sudah bisa kembali ke rumahnya masing-masing. Namun, sebelum melakukan itu, warga diminta untuk kembali memastika bangunan tempat tinggal masing-masing.

“Itulah sebabnya kami mengimbau, tetap tenang, dan memastikan apakah rumah masih cukup kuat untuk ditinggali. Kemudian juga, tadi kami minta periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah,” ujar Rita.

Kendati BMKG telah mencabut peringatan dini tsunami, Rita mengatakan masih ada dua wilayah di NTT yang warganya harus tetap waspada ancaman tsunami.

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM

“Bagi masyarakat yang ada di wilayah utara pantai di Pulau Flores timur bagian utara, kemudian Pulau Lembata, diminta untuk tetap tenang. Sudah boleh kembali ke rumah, namun apabila sewaktu-waktu merasakan guncangan yang kuat di tepi pantai, atau mengayun cukup lama sampai lebih dari 10 hitungan, mohon mencari tempat yang lebih tinggi,” jelas Rita.

“Gempa yang tadi sudah tidak berdampak tsunami, tetapi masih mungkin terjadi gempa susulan yang semoga kekuatannya tidak terlalu kuat,” lanjut dia.

Lebih lanjut, Rita mengatakan bahwa jika warga kembali merasakan getaran gempa yang cukup lama, maka diminta untuk mencari tempat yang tinggi, tanpa perlu menunggu sirine peringatan.

“Tapi kalau seandainya terlalu kuat, sehingga bapak ibu di tepi pantai, di muara sungai, merasakan ayunan lagi, mohon kembali lagi segera menuju tempat yang lebih tinggi, meskipun sirine belum berbunyi. Jadi jangan menunggu sirine. Goyangan gempa yang membuat bapak ibu merasa oleng, itu kalau bapak ibu ada di tepi pantai, itu bisa menjadi peringatan dini tsunami,” pungkas Rita.[HopsID]
Komentar

Tampilkan

Terkini