LINTAS ATJEH | JAKARTA - Presidensi G20 Indonesia harus dapat memanfaatkan dengan baik sehingga menjadi peluang emas investasi dan peningkatan ekonomi Indonesia tidak terkecuali Papua.
Hal tersebut disampaikan Kepala Departemen Ekonomi CSIS, Yose Rizal Damuri kepada wartawan melalui keterangan terulis, Selasa (22/02/2022).
"Lingkungan global perpengaruh juga kepada kita. Jadi lingkungan global yang lebih baik tentunya akan membawa manfaat yang sangat riil pada perekonomian Indonesia tidak terkecuali Papua," ujar Yose.
"Kita bisa lupakan perekonomian Indonesia akan lebih baik dalam 2 sampai 3 tahun kedepan ini kalau kita tidak bisa membuat atau tidak bisa berkontribusi terhadap pembentukan ekonomi global yang juga lebih baik," ungkap Peneliti CSIS Yose.
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM
Menurut Yose, Presidensi G20 harus bisa dimanfaatkan betul-betul oleh Indonesia sebagai "magnet" untuk mendatangkan investasi kedalam negeri termasuk Papua. Papua adalah prospek emas untuk investasi yang harus diperkenalkan pada forum-forum bisnis dalam Side event G-20.
"Berdasarkan data terkini, tercatat perusahaan yang bergerak di bidang PMA setidaknya 155 usaha, sedangkan untuk penanaman modal dalam negeri tercatat 110 perusahaan," kata dia.
Saat ini Pemerintah sedang memanfaatkan potensi sungai sebagai pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Untuk program ini, Papua hadir dengan pemanfaatan Sungai Mamberamo yang berpotensi menghasilkan energi listrik mencapai 23.000 Megawatt.
"Untuk itu, Presidensi G20 akan menjadi peluang emas untuk dapat menghadirkan investor di tanah Papua dalam menggarap PLTA," kata Yose.
Pemerintahan era Presiden Jokowi serius dalam membangun Papua dan diharapkan dapat menjadi modal untuk memaksimalkan potensi sumber daya alam Bumi Cendrawasih.[*/Red]