-->








Naiknya Harga Pertamax, Menimbulkan Dampak Perekonomian di Kecamatan Tapaktuan

28 April, 2022, 22.56 WIB Last Updated 2022-04-28T15:57:02Z
TAPAKTUAN adalah ibu kota pusat pemerintahan di kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh Indonesia. Tapaktuan merupakan wilayah kota setingkat kecamatan yang juga dikenal dengan sebutan Kota Naga.

Baru-baru ini PT Pertamina (Persero) resmi menaikkan harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Ron 92 atau Pertamax menjadi Rp 12.500-Rp 13.000 per liter dari yang sebelumnya Rp 9.000 - Rp 9.400 per liter. Adapun kenaikan harga produk BBM jenis non subsidi ini mulai berlaku pada 1 April 2022.

Salah satu masalah terbesar yang muncul dari dinaikkannya harga BBM adalah kekhawatiran akan terhambatnya pertumbuhan ekonomi karena dampak kenaikan harga barang dan jasa yang terjadi akibat komponen biaya yang naik. Naiknya harga BBM juga tak bisa dihindari karena beban subsidi membuat negara sulit melakukan investasi bidang lain untuk mendorong tumbuhnya ekonomi.

Berbagai faktor lain yang menyebabkan kenaikan harga BBM tersebut, yakni supply dalam bentuk penyediaan atau produksi minyak dalam negeri yang cenderung mengalami penurunan dari tahun ke tahun (under supply), sedangkan demand atau kebutuhan BBM dalam negeri cenderung meningkat pada periode- periode yang sama.

Dengan naiknya harga pertamax memicu inflasi,tetapi inflasinya masih berbentuk kecil. Ada baiknya kebijakan untuk melakukan penyesuaian harga Pertamax sendiri diperlukan untuk menyelamatkan keuangan Pertamina.

Dampak perekonomian akibat dari inflasi tersebut dari sektor transportasi, dimana biaya tranfortasi naik menjadi tinggi yang berkisar dari 10-20%. Komponen dari sektor transportasi menyesuaikan dengan harga BBM, jadi tarif angkutan disesuaikan dengan harga baru yang di tetapkan.

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM

Menanggapi dari kenaikan harga BBM tersebut, ada baiknya masyarakat mengurangi biaya pengeluaran sehari-hari, misalnya:

1. Mengurangi pengeluaran konsumtif dengan melatih diri membiasakan budaya hemat. Misalkan dengan mengubah gaya hidup kita seperti yang terbiasa jajan di luar diubah dengan memasak sendiri, atau dengan mengurangi jajan di luar. Bagi perokok yang sehari menghabiskan 2 (dua) bungkus rokok menjadi 1 (satu) bungkus atau berhenti sama sekali. Why Not?

2. Memaksimalkan jumlah penumpang dalam satu kendaraan. Bagi yang memiliki kendaraan atau mendapat fasilitas kendaraan bisa buat janjian pergi dan pulang kerja bersama-sama.Pengeluaran harga BBM bisa lebih ringan jika ditanggung bersama-sama. Mulai dipikir-pikir lagi deh jika kita ingin menambah kendaraan.

3. Menggunakan moda transportasi non BBM, misalkan sewaktu-waktu bisa dengan bersepeda atau berjalan kaki bagi yang masih kuat dan bugar. Selain bisa menghemat pengeluaran juga membuat tubuh kita mejadi sehat dan bugar.

4. Usahakan mengurangi kegiatan keluar rumah untuk urusan yang tidak penting. Misalkan mengatur waktu belanja atau rekreasi yang lebih berkualitas. Perbanyak pertemuan dengan anggota keluarga. Semakin sering kita meluangkan waktu dengan keluarga semakin baik hubungan bathin dan komunikasi  anggota keluarga.

5. Bagi PNS yang tinggal bersama keluarga akan lebih hemat kalau masak sendiri dengan kualitas dan kandungan gizi yang baik.

Dengan adanya tanggapan dari penulis, masyarakat bisa lebih mendapatkan sisi pembelajaran dari sektor pengaruh perekonomiannya. Kesadaran dari masyarakat sangat di butuhkan karena berpengaruh bagi kita sendiri dan juga berpagaruh kepada orang lain. Sama halnya dengan meminimalisir yang dilakukan konsumen dalam menyikapi kenaikan harga barang pokok diantaranya memperketat pengeluaran anggaran untuk kebutuhan lain dan mengurangi porsi belanja.

Penulis berharap dari pemerintah bisa untuk meringankan beban masyarakat agar bisa menstabilkannya kembali. Jika tidak ada pergerakannya dari pemerintah bisa saja menimbulkan dampak perekonomian yang sangat tinggi seperti hal naiknya inflasi yang terus menerus terlebih lagi tidak ada  solusi untuk saat ini.

Sekian opini dari penulis jika ada kata-kata yang menyinggung masyarakat lain atau pun yang lain penulis mohon maaf untuk sebesar-besarnya. Jika opini dari penulis masih banyak kekurangannya penulis mohon maaf karena penulis masih belajar dalam memberi masukan dan juga kritisi yang baik untuk kita semua. 

Penulis: Muhammad Badri Naufal (Mahasiswa Ilmu Politik Angkatan 2020 USK)
Komentar

Tampilkan

Terkini