-->




Sinergi Makin Solid, SBI Pertahankan Kinerja Positif di Kuartal Pertama Tahun 2022

26 Mei, 2022, 18.59 WIB Last Updated 2022-05-26T11:59:00Z
SBI turut terlibat dalam proyek pembangunan PLTU Suralaya dengan menggunakan produk beton berperforma tinggi dengan temperatur puncak yang rendah untuk pengecoran massal, MassCrete.
LINTAS ATJEH | JAKARTA - PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (“SBI” atau “Perusahaan”) melaporkan kinerja keuangannya periode kuartal pertama tahun 2022 dengan ringkasan perbandingan sebagai berikut:
Sinergi yang semakin solid bersama SIG dan kerja sama strategis dengan Taiheiyo Cement Corporation (TCC), membantu SBI bertahan dalam industri yang masih mengalami kondisi market overcapacity. Perusahaan mencapai peningkatan volume penjualan semen domestik sebesar 12,55% menjadi 2,99 juta ton, sejalan dengan pertumbuhan konsumsi pasar semen nasional year-on-year pada kuartal pertama tahun 2022.

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM

Peningkatan ini berkontribusi pada total volume penjualan semen dan terak yang naik sebesar 7,29% menjadi 3,39 juta ton pada kuartal pertama tahun 2022. Lini bisnis beton jadi turut mengalami peningkatan volume penjualan sebesar 27,69% atau menjadi 272 ribu m3, dan agregat naik 12,40% menjadi 154 ribu ton.

Pendapatan meningkat 13,39% menjadi Rp2,9 triliun. Fluktuasi harga batu bara mempengaruhi kenaikan biaya energi dalam proses produksi semen dan beban pokok pendapatan, sehingga Laba Kotor terkontraksi 6,54% menjadi Rp614 miliar. Namun di tengah situasi bisnis yang berat, SBI mampu mempertahankan kinerja positif melalui peningkatan Laba Periode Berjalan sebesar 14,10% menjadi Rp178 miliar.
Pembangunan proyek perumahan di Gandus, Palembang, menggunakan produk DynaHome yang mampu mempercepat waktu kontruksi (40% lebih cepat dari kontruksi konvensional).
Menanggapi kinerja Perusahaan tersebut, Direktur Utama Lilik Unggul Raharjo mengatakan, kenaikan biaya energi masih akan terus membayangi kinerja industri semen dan industri pengguna batu bara lainnya, sebagai dampak dari krisis energi global yang dipicu cuaca dan konflik antar negara yang mendorong lonjakan permintaan batu bara dari negara-negara eksportir, salah satunya Indonesia.

"Selagi tetap memenuhi kebutuhan pasar yang ada saat ini, SBI akan meneruskan fokus kami untuk menjalankan operasional yang efisien dan ramah lingkungan, serta menghadirkan solusi produk dan layanan berkelanjutan. Karena itulah gambaran besar masa depan industri bahan bangunan yang memiliki peran sentral dalam pembangunan berkelanjutan,” tegasnya, Kamis (26/05/2022).[*/Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini