-->








Yanti: Anak Saya Alami Gagal Ginjal Akut Setelah Divaksin

25 Oktober, 2022, 13.27 WIB Last Updated 2022-10-25T06:32:29Z

Fikrul Ilmi (15) anak pengidap gagal ginjal akut dan ibundanya, Yanti, di kediaman Kelurahan Harapan Mulya, Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (2/10/2022). Fikrul Ilmu terpaksa putus sekolah tingkat SMP karena tubuhnya lemah dan harus bolak-balik cuci darah ke rumah sakit akibat sakit gagal ginjal yang dideritanya.

LINTAS ATJEH | BEKASI - Warsih Yanti, ibu anak pengidap gagal ginjal akut di Bekasi mengatakan, awal mula penyakit anaknya muncul setelah mendapat suntik vaksin Covid-19. 

Yanti menjelaskan, putranya Fikrul Hilmi (16) mendapatkan suntik vaksinasi Covid-19 dosis anak di pondok pesantren tempat di sekolah. 


Vaksinasi tersebut dilakukan pada November 2021 dan sejak saat itu kondisi kesehatan putranya kerap mengalami sakit dan didiagnosa gagal ginjal akut. 


"Awal mulanya dari vaksin, kita juga percaya enggak percaya. Tapi setelah habis vaksin anak saya keluar darah dari hidungnya tidak sedikit," kata Yanti, saat ditemui bersama Fikrul Ilmi di kediamannya, Kampung Pintu Air, Kelurahan Harapan Mulya, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, Sabtu (22/10/2022). 


Gejala lain yang muncul yakni, gatal-gatal di sekujur tubuh dan meriang. Dia harus menjalani pengobatan hampir kurang lebih satu bulan. 


Kondisi kesehatan Fikrul terus menurun, bahkan dia mulai menheluh kencing yang berubah warna menjadi merah. 


Yanti menyebutkan, putranya bersekolah di pondok pesantren di daerah Banten. Di sana, Fikrul sempat dirawat selama 21 hari di RSUD Adjidarmo. 


"Awalnya diprediksi deman berdarah, kemudian di USG ginjalnya ada gejala kronik, setelah 21 hari dibolehkan pulang tapi disarankan dirawat di Bekasi," jelasnya. 


TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM


Fikrul lalu dibawa pulang ke Kota Bekasi, tempat orangtuanya tinggal di Kampung Pintu Air, Harapan Mulya, Medan Satria. 


Di Bekasi, Fikrul menjalani pengobatan di RSUD Kota Bekasi. Dokter mendiagnosa hal serupa. Ada yang tidak beres dengan ginjal bocah 16 tahun tersebut. 


Selama menjalani pengobatan, Fikrul sempat mengalami muntah darah dan buang air besar darah. Dokter RSUD Kota Bekasi selanjutnya merujuk Fikrul agar berobat ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. 


"Anak saya dirawat kembali selama dua minggu, hasilnya doktek mengatakan mau tidak mau anaknya harus cuci darah," terangnya. 


Rutinitas cuci darah sudah dilakukan Fikrul sejak Maret 2022 hingga saat ini, kondisi tersebut membuat dia terpaksa tidak dapat melanjutkan pendidikan. 


"Awalnya seminggu dua kali cuci darah terus dua bulan kemudian sampe sekarang seminggu sekali cuci darahnya," tutur Yanti. 


Selain cuci darah, Fikrul hingga saat ini wajib mengonsumsi obat yang jumlahnya cukup banyak sesuai anjuran dokter. [TRIBUNJAKARTA.COM]

Komentar

Tampilkan

Terkini