-->








Petani Tamiang Panen Bawang Merah Sisa Banjir

25 November, 2022, 08.34 WIB Last Updated 2022-11-25T01:34:24Z

Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Aceh Tamiang, Safuan, SP, (kiri) bersama petani di Desa Suka Jadi, Kecamatan Rantau melakukan panen bawang merah yang selamat dari bencana banjir.

LINTAS ATJEH | ACEH TAMIANG - Petani binaan Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan (Distanakbun) Kabupaten Aceh Tamiang, di Desa Suka Jadi, Kecamatan Rantau melakukan panen bawang merah yang selamat dari bencana banjir.

Kepala Distanakbun Aceh Tamiang Safuan, SP, Rabu (23/11/2022) mengatakan dari 8,5 hektare lahan pengembangan bawang merah di Aceh Tamiang, hanya 1/2 hektare atau 12,5 rante yang bisa di panen oleh petani selebihnya mati kena banjir.

Komoditas bawang merah ini ditanam oleh kelompok tani (Poktan) Tunas Muda di dataran tinggi Desa Suka Jadi, Rantau masuk dalam program pengembangan tanaman pangan dinas pertanian setempat.

"Tanaman bawang merah ini merupakan program dinas tahun 2022, cuma sebagian besar mengalami gagal panen. Dari luas delapan setengah hektare itu delapan hektare-nya kena banjir semua, hanya setengah hektare yang selamat tidak kena banjir, itulah sisa yang kita panen," kata Safuan.

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM

Dijelaskan Safuan Poktan Tunas Muda sendiri sudah dua kali panen bawang merah saat banjir dan pascabanjir. Bawang merah yang ditanam di lahan seluas 1/2 ha itu jenis varietas Sanren usia panen 65-70 hari setelah tanam (HST). Produksi bawang merah jenis sanren yang disemai dari bibit ini sangat menggiurkan mampu keluar hasil 5,4 ton.

"Rata-rata 450 kg/rante hasil panen basah. Ini sudah panen tahap kedua dengan harga Rp32.000/kg. Pada saat panen bawang pertama petani manuai untung besar harganya mencapai Rp40-50 ribu/kg, karena tidak ada barang masuk jalan terputus banjir," ujar Safuan didampingi Kabid Produksi dan Perlindungan Tanaman Pangan Yunus.

Menurut Safuan produksi bawang merah kelompok tani Tunas Muda Kecamatan Rantau ini ditolak ke pasar Kota Kuala Simpang untuk memenuhi kebutuhan bahan pangan lokal. 

Sementara tanaman bawang merah program pengembangan dinas pertanian yang tersebar di tiga kecamatan lain yakni Banda Mulia, Seruway dan Karang Baru dinyatakan mengalami gagal panen.

"Kerugian dampak banjir dari sektor pertanian, khusus tanaman pangan komoditi bawang merah di Aceh Tamiang mencapai Rp284.560.000," ungkap Safwan lagi.[ZF]


Komentar

Tampilkan

Terkini