-->








Mengabdi di Taman Pendidikan Al Qur'an sebagai Bekal Masa Depan

16 Desember, 2022, 15.33 WIB Last Updated 2022-12-16T08:33:43Z

Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) pada dasarnya hadir untuk membantu orang tua dalam perannya sebagai pendidik dan pengajar di rumah dan untuk membantu guru dalam perannya sebagai pengajar. Selain itu, Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) bertujuan untuk mendukung dan membantu program atau upaya pemerintah untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, khususnya dalam pengembangan keimanan dan taqwa, serta akhlak yang baik (adab yang baik).

Melihat realita bahwa pembelajaran pendidikan agama Islam di lingkungan sekolah formal dirasa kurang memadai baik dari segi isi maupun waktu, maka perlu adanya partisipasi peserta didik dalam proses pembelajaran di Taman Pendidikan Al Quran (TPA) untuk meningkatkan dan memperdalam pendidikan agama Islam.

Mengabdi berarti menjaga segala komitmen dan menjaga sikap dan perilaku untuk menjaga integritas dan martabat organisasi. Satu hal yang perlu ditekankan dalam proses pengabdian adalah kesabaran, ketekunan, perjuangan, dan pengorbanan menciptakan dukungan yang besar dan berarti, sebaliknya, jika pengabdian tidak disertai dengan ketekunan, perjuangan dan pengorbanan tidak ada artinya, bahkan sia-sia.

Dalam pengabdian ini, penulis berharap akan lahir generasi penerus yang berilmu, berakhlak dan beragama. Khususnya yang lahir di lembaga Taman Pendidikan Quran yang akan membawa daerahnya jauh lebih baik dari hari ini. Demikian dari pada itu penulis dan teman-teman yang juga mengabdi di lembaga pendidikan memberikan motivasi edukasi kepada peserta didik demi tercapainya tujuan yang diinginkan. Namun semua ini sangat membutuhkan dukungan dari masyarakat, karena tanpa dukungan, perjuangan dan pengorbanan menjadi sia-sia dan tidak berarti.

Pelaksanaan di taman pendidikan al-qur’an sebagai bekal masa depan untuk mengarahkan anak-anak kita untuk belajar di lembaga pendidikan tersebut dan menanamkan ilmu dengan tulus sehingga peserta didik bersemangat dalam menuntut ilmu dan ini merupakan tiga serangkai dalam menuntut ilmu, orang tua, anak, dan guru. Penulis berharap suasana kebaharuan seperti ini dapat dipertahankan dan tercapai apa-apa yang dicita-citakan, yaitu membentuk dan melahirkan generasi penerus yang berilmu pengetahuan, berakhlak dan beragama serta berbakti dan hormat kepada Nusa dan Bangsanya, melalui Taman Pendidikan Al-Quran.

Sehubungan dengan hakikat pendidikan yang meliputi penyelamatan fitrah Islamiah anak, perkembangan potensi pikir anak, potensi rasa, potensi kerja, dan sebagainya tentu tidak semua keluarga dapat mengatasi hal tersebut, mengingat berbagai keterbatasan orang tua, seperti keterbatasan waktu, keterbatasan pengetahuan, dan keterbatasan lainnya. Oleh karena itu, dalam batas-batas tertentu, orang tua dapat menyerahkan pendidikan anaknya kepada pihak luar baik kepada lembaga sekolah maupun lembaga di lingkungan masyarakat seperti pesantren, majelis taklim, TPA, dan kursus-kursus serta lembaga lain di lingkungan masyarakat. Penyerahan anak kepada lembaga-lembaga pendidikan tersebut bukan berarti memindah tangankan tanggung jawab orang tua tetapi sekedar penyerahan penanganan belaka.

Seluruh komponen pendidikan agama Islam, baik yang bersifat kognitif, afektif maupun psikomotorik, sangat menentukan keberhasilan peserta didik dalam mencapai prestasi, baik dalam pendidikan maupun dalam kehidupan, khususnya dalam pendidikan agama Islam menurut syariat Islam. Jadi, berdasarkan kesimpulan tersebut, apabila pelaksanaan pembelajaran pada Taman Pendidikan al-Qur'an (TPA) berjalan dengan baik serta diikuti oleh peserta didik, maka akan terlihat dengan jelas bahwa keberadaan Taman Pendidikan al-Qur'an (TPA) dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap prestasi Pendidikan Agama Islam siswa di sekolah formal.

Oleh karena itu sudah selayaknya keberadaan Taman Kanak-Kanak Al- Quran (TKA) atau Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) menjadi penting untuk meningkatkan proses belajar mengajar pada pendidikan formal yang berkaitan dengan pendidikan keagamaan yang pada umumnya kurang begitu intensif diterima oleh anak didik, baik di tingkat Taman Kanak-kanak (TK) maupun ditingkat Sekolah Dasar (SD) ataupun Madrasah Ibtidaiyah (MI).

TPQ harus mulai meningkatkan dan memperkuat perannya sebagai lembaga pendidikan Al-Quran secara kuantitatif, tetapi harus tumbuh secara kualitatif, yang artinya Kualitas harus menjadi tujuan utama, karena secara empiris keberadaan TPQ sangat diperlukan dan diyakini memberikan manfaat.

Ditulis oleh: Rahmatun Maulida (3012019047), Mahasiswi Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah Prodi Komunikasi Penyiaran Islam, IAIN LANGSA, 2022


 

Komentar

Tampilkan

Terkini