-->








Surat Imbauan Soal Upaya Penculikan Anak Menuai Polemik, Dinas Pendidikan Aceh Tamiang Minta Maaf

13 Februari, 2023, 17.02 WIB Last Updated 2023-02-13T13:39:02Z

LINTAS ATJEH | ACEH TAMIANG - Nota Dinas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Tamiang, Tengku Budi Dharma, meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat terkait surat imbauan yang dikeluarkan untuk Kepala Sekolah PAUD, TK, SD, dan SMP Negeri/Swasta. PAUD dan Pendidikan Non Formal/Kesetaraan se-kabupaten tersebut.

Dalam surat imbauan nomor 800/C/363, tertanggal 06 Februari 2023, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Tamiang menyebutkan "telah terjadinya upaya tindakan penculikan anak di wilayah Kabupaten Aceh Tamiang dan maraknya pemberitaan di media massa tentang upaya penculikan anak".
Surat itu beredar luas di sejumlah media sosial dan grup aplikasi pesan instan WhatsApp. Belakangan, surat imbauan itu menjadi polemik karena belum ada tercatat kasus penculikan anak di Kabupaten Aceh Tamiang.

"Saya sebagai yang mewakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Tamiang meminta maaf kepada seluruh masyarakat Aceh Tamiang kalau memang surat ini menyebabkan kekisruhan dan muncul banyak pendapat," ujar Budi, saat diwawancarai LintasAtjeh.com, Senin (13/02/2023) sore.

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM

Permintaan maaf ini, lanjut Budi, disampaikan juga kepada para kepala sekolah, para guru, dan para orang tua murid di Kabupaten Aceh Tamiang.

"Kami juga meminta maaf kepada pihak kepolisian dan media massa karena dengan surat kami ini bisa saja terganggu karena kalau telah terjadinya upaya tindakan penculikan berarti kasus penculikan anak sudah terjadi. Padahal di Kabupaten Aceh Tamiang baru hanya sebatas isu, dan sampai saat ini belum ada warga yang melaporkan ke pihak kepolisian. sekali lagi kami meminta maaf," ujar dia.

Intinya, kata Budi, surat imbauan yang dikeluarkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Tamiang itu demi mencegah aksi penculikan anak di wilayah itu.

"Setelah menerima komplain karena menimbulkan polemik, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Tamiang beserta jajaran langsung mengoreksi surat itu dan menggantinya dengan yang baru. Kami berjanji akan lebih teliti mengeluarkan surat imbauan di masa depan," demikian ungkap Budi.[ZF/SN]
Komentar

Tampilkan

Terkini