-->








Kota Lintang Atas Aceh Tamiang Terbakar, Satu Unit Rumah Jadi Arang

08 Mei, 2023, 23.49 WIB Last Updated 2023-05-08T16:49:26Z

Kondisi rumah yang sedang terbakar di Desa Kota Lintang Atas, Kota Kualasimpang, Aceh Tamiang, Senin (8/5/2023) sore.

LINTAS ATJEH | ACEH TAMIANG - Satu unit rumah bermaterial kayu yang dihuni tiga keluarga di Desa Kota Lintang Atas, Kecamatan Kota Kualasimpang, Aceh Tamiang hangus terbakar, Senin (08/05/2023) sore menjelang maghrib.

Dugaan awal musibah ini, akibat arus pendek listrik pada sebuah gudang penggilingan bakso yang berada di samping rumah korban.

Kebakaran ini terjadi sore hari menjelang Magrib di kawasan permukiman padat penduduk .

Lokasi kejadian yang berada di gang sempit, menyulitkan armada pemadam kebakaran menjangkau titik api.

Berdasarkan keterangan warga setempat, rumah yang dihuni tiga keluarga, masing-masing Sukidi (57), Sutrisno (42) dan Sukardi (69) itu diamuk api yang berasal dari arus pendek listrik.

Korsleting listrik ini sendiri sebenarnya terjadi pada sebuah gudang penggilingan bakso yang berada di samping rumah korban.

“Menurut warga, listrik dari penggilingan bakso menempel di dinding rumah korban, sehingga langsung menyambar apinya,” kata Kepala Pelaksana  BPBD Aceh Tamiang, Iman Suhery melalui Kasi Damkar, Doni Indrawan.

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM

Doni menambahkan, kondisi rumah korban yang terbuat dari kayu membuat amukan api langsung membesar.

“Api langsung membesar karena rumah terbuat dari kayu,” kata dia.

Kabid Darlog BPBD Aceh Tamiang, Bambang Supriyanto menjelaskan dalam musibah ini pihaknya mengerahkan empat unit armada pemadam kebakaran dan dukungan satu unit tangki air. 

Diakuinya proses pemadaman sedikit terkendala, karena lokasi rumah berada di gang sempit.

“Dalam hal ini kami mendapat dukungan dari warga dan petugas TNI Polri, sehingga api bisa dipadamkan, sebelum merembet ke rumah lain,” kata Bambang.

Saat ini keluarga korban sudah mengungsi karena dampak kebakaran ini membuat fisik rumah sudah tidak bisa dihuni. 

Berdasarkan hitungan awal, musibah ini telah menyebabkan kerugian materi Rp 200 juta.[ZF]
 

Komentar

Tampilkan

Terkini