-->








Pentingnya Menjadi Masyarakat Cerdas dan Bijak Menjelang Pemilu 2024

17 Mei, 2023, 10.39 WIB Last Updated 2023-05-17T03:39:39Z
MASYARAKAT merupakan pemilik suara sekaligus penerima manfaat terbesar dari terwujudnya pemilu yang berintegritas. Bawaslu menggandeng pemerintah daerah dalam rangka kerja sama program gerakan sadar pengawasan pemilu, sebagai pengembangan sosialisasi pengawasan partisipatif. Dengan terwujudnya pemilu yang berintegritas, diharapkan dapat menghasilkan pemimpin dan pemerintahan yang mampu menciptakan kebijakan publik yang memberikan kebermanfaatan secara luas.

Dalam upaya menjaga kualitas demokrasi dan agar Pemilu dapat berjalan dengan aman tertib, damai, berintegritas, tanpa hoax, ujaran kebencian, politisasi SARA, dan politik uang. Pemerintah dapat mengajak lembaga-lembaga negara, organisasi masyarakat, unsur-unsur masyarakat sipil, dan stakeholder lainnya sebagai pendukung suksesnya gelaran Pemilu tahun 2024.

Partisipasi masyarakat dalam demokrasi penting menentukan penbangunan. Oleh karena itu, masyarakat perlu menentukan pilihan kepada calon pemimpin yang benar-benar mumpuni. Masyarakat diminta tak tergiur oleh 'money politic' yang ditawarkan para calon pemimpin. Money politik atau serangan fajar biasanya berlangsung setahun sebelum menjelang pemilu.

Biasanya para kandidat mempengaruhi masyarakat awam terhadap perpolitikan  yang sangat mudah untuk dibeli hak suaranya, tidak hanya itu masyarakat yang sedang membutuhkan uang juga sangat mudah dipengaruhi. Kejadian seperti inilah yang dapat merusak citra demokrasi indonesia, dimana seharusnya masyarakat mendapat hak dan kewajibannya tetapi dengan keaadaan seperti ini hak dan kewajiban tidak lagi berlaku karena telah dibeli dengan uang.

Masyarakat  tidak boleh  mudah terprovokasi dengan berita bohong seputar pemilu 2024 yang tersebar di media sosial oleh pelaku yang tidak bertanggung jawab. Beberapa contoh berita palsu yang pernah beredar di masyarakat diataranya berita bohong tentang pemilu akan ditunda hingga tahun 2029 dan informasi palsu soal Presiden Joko Widodo akan minta maaf kepada keluarga PKI, serta beberap berita palsu lainnya yang beberapa pelakunya sudah ditangkap. Kwalitas dan kesuksesan Pemilu, penyelenggara atau penanggung jawab berhasil dan suksesnya peningkatan kualitas pemilhan umum sangat ditentukan oleh penyelenggara.

Masyarakat harus cerdas dalam menentukan pilihan. Salah satunya, dengan menilik riwayat perjalanan politik sang calon. Kemudian visi misi yang ingin dicapai saat terpilih nanti. Sehingga pimpinan yang terpilih benar-benar terbaik. 

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM 

Masyarakat harus memperbanyak informasi calon pemimpin. Apalagi, dalam era teknologi akses informasi terbuka sangat luas. Masan meminta masyarakat 'ikut' menentukan pilihan terbaik sehingga kesejahteraan masyarakat terwujud.

Masyarakat juga dapat menyuarakan aspirasi lewat partai politik dan organisasi masyarakat. partisipasi masyarakat tidak  berhenti saat pengumuman hasil pemilu diumumkan. Lebih lanjut, masyarakat perlu mengawal implementasi visi dan misi.

Hasil pemilu bukan akhir segalanya, baik untuk yang menang ataupun kalah. Di luar sana, Indonesia masuk masyarakat dunia. Perjalanan masih sangat panjang. Permasalahan yang timbul selama kampa- nye ini tidak bisa diselesaikan hanya oleh pemenang, namun juga yang kalah.

Pemenang harus mau merangkul yang kalah demi bangsa Indonesia. Yang kalah juga punya peran sebagai penyeimbang selama lima tahun ke depan. Semuanya tidak bisa diserahkan ke elit politik saja, namun juga elite-elite lain yang terlibat.

Memang tidak mudah menjadi pemilih cerdas karena akan dihadapkan dengan berbagai tantangan dan kendala.Memilih secara cerdas berarti pertinbangannya obyektif-kualitatif, bukan subyektif-primordial. Mengedepankan rasionalitas, karena pemilih cerdas harus benar-benar mempertimbangkan konsekuensi atas pilihannya.

Sehingga pada akhirnya, baik pemilih maupun yang dipilih menjadi subyek penentu kualitas demokrasi kita kedepan. Masyarakat cerdas dengan segala kritisisme dan rasionalitasnya harus mengcounter perbuatan yang demikian demi kualitas demokrasi yang lebih baik lagi, dengan memberikan pemahaman dan edukasi akan pentingnya memilih secara cerdas, dengan rasionalitas, kesadaran kritis, visi dan menelusuri track record calon pemimpin kepada masyarakat secara luas.

Penulis: Sandi Kurniawan  (Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan UIN Ar-Raniry)
Komentar

Tampilkan

Terkini