-->








Terkait Kabar Arogan dan Menghina Tenaga Kebersihan, Begini Penjelasan Oknum Anggota DPRK Aceh Tamiang Berinisial DA

04 Mei, 2023, 19.05 WIB Last Updated 2023-05-06T15:28:00Z

Foto: Oknum anggota DPRK Aceh Tamiang berinisial DA

LINTAS ATJEH | ACEH TAMIANG - Terkait kabar bersikap arogan dan terindikasi menghina seorang petugas kebersihan (cleaning service) bernama Eva Nurlaili, di ruang Komisi III, Selasa (02/05/2023) kemarin, oknum anggota DPRK Aceh Tamiang yang berinisial DA baru dapat dimintai keterangan pada Kamis (04/05/2022) sore.

Pasalnya pada Rabu 03 Mei 2023, DA tidak masuk kantor, lalu saat dihubungi melalui Hp sebanyak empat kali tidak diangkat, dan pesan sms juga tidak dibalas.

Dijelaskan oleh DA bahwa sebab dirinya tidak masuk kantor pada Rabu (03/05/2023) kemarin, karena pergi ke Medan, dan panggilan Hp serta pesan sms dari LintasAtjeh.com, baru terlihat olehnya pada Rabu (03/05/2023) sekitar pukul 24.00 WIB.

Selanjutnya, DA juga memberikan bantahan terkait pemberitaan tentang dirinya yang dikabarkan bersikap arogan dan terindikasi menghina dengan melontarkan kata-kata yang tidak senonoh terhadap seorang petugas kebersihan (cleaning service) bernama Eva Nurlaili, di ruang Komisi III, Selasa (02/05/2023) kemarin.

"Versi aku, saat kejadian kemarin, aku tidak bersikap arogan dan tidak melontarkan kata-kata yang tidak senonoh. Yang ada kutanya pada Eva kemarin hanyalah tas dia. Saat itu,  kalau tidak salah, di ruangan, selain teman Eva yang bernama Ika, ada Mas Eko, Nova dan Udin. Silakan tanyakan kebenarannya pada mereka," ungkap DA.

Menurut DA, kejadian kemarin berawal  dari adanya ribut-ribut tentang banyaknya nama-nama tenaga outsourcing tidak mereka kenal di Gruop WhatsApp (WA) DPRK Aceh Tamiang, khususnya bagian cleaning service. Salah satu nama tenaga cleaning service yang tidak mereka kenal ialah Eva yang katanya titipan dari Sekwan.

Lanjutnya lagi, kebetulan pada Selasa (02/05/2023) kemarin tutup gelas dia jatuh dan pecah di ruang Komisi III, lalu menyuruh Eva untuk membersihkan.

"Pecahlah tutup gelas aku. Ooo, pas kita suruh Eva untuk bersihkan. Lalu suruh Nova carik si Eva, mau kenalan dengan Eva, yang mana namanya Eva, kenapa dia bisa masuk outsourcing?" beber DA.

Tak lama kemudian, tambah DA, masuklah dua orang ke ruangan Komisi III yang ingin bersihkan pecahan gelas, namun karena bukan bernama Eva, ditolak oleh DA dan DA menyuruh pada kedua tenaga kebersihan itu untuk mencari DA dengan alasan ingin kenalan dengan Eva.

Setelah itu, kata DA, tidak beberapa lama kemudian, datanglah tenaga kebersihan yang bernama Eva dengan temannya bernama Ika. DA mengaku sempat merasa heran terhadap pakaian yang digunakan oleh Eva saat itu yang menurutnya tidak pantas digunakan oleh tukang sapu. Sepatu yang digunakan Eva berhak tinggi. DA juga mengakui bahwa Eva berwajah cantik.

"Anak tu cantik, tapi kalau dibanding cantik, dia jauh dari aku. Kalau nggak, nggak mungkin aku dapat Tengku Roni. Aku tetap bilang bahwa aku lebih cantik dari dia," ungkap DA blak-blakkan.

Saat Eva datang ke ruang Komisi III, kata DA, dia ada melontarkan sejumlah pertanyaan kepada Eva, sehingga dapat diketahui bahwa lama masa kerja Eva baru satu tahun, selama ini Eva bekerja di kantor Capil, tapi status honornya di Sekretariat DPRK Aceh Tamiang. Di kantor Capil terang DA, Eva bekerja dengan status sebagai tenaga bakti.

"Masa kerja baru satu tahun, tapi selama satu tahun itu, tidak pernah di Sekretariat DPRK Aceh Tamiang, bisa masuk sebagai tenaga outsourcing," ketus DA yang terlihat berang.

Lanjut DA, saat ditanya selama ini bersihkan di ruangan mana? Kata DA, Eva menjawab, dia membersihkan ruangan buk Sekwan, ruangan pak Fadlon dan ruangan pak M. Nur.

"Kamu Eva hebat ya? Baru kerja satu tahun bisa masuk sebagai tenaga outsourcing, sedangkan yang lain ada yang sudah bekerja delapan tahun. Iyalah, mungkin kamu dekat dengan Sekwan," celetuk DA kepada Eva yang saat itu sedang membersihkan ruangan Komisi III.

Setelah itu, kata DA lagi, dia menyuruh Eva, mulai besok (Rabu 03 Mei 2023) Eva bertugas membersihkan ruangan Komisi III, ruangan pak Fadlon dan ruangan pak M. Nur. Jangan lagi membersihkan ruangan buk Sekwan. Sampaikan pada buk Sekwan. Mungkin itu yang membuat dia takut.

Namun ketika ditanya, kenapa DA tidak menyampaikan langsung perihal yang disampaikan kepada Eva tersebut kepada Sekwan, lalu DA berkilah bahwa permasalahan yang terjadi pada Eva saat itu, disampaikan juga ke Group WA DPRK Aceh Tamiang, lalu dibahas bersama. Beberapa hari ini Goup WA ribut masalah banyaknya tenaga outsourcing yang tidak mereka kenal. Diterangkan juga oleh DA bahwa dalam Group DPRK Aceh Tamiang tersebut ada Sekwan.

DA turut menyampaikan juga bahwa foto saat Eva saat berada di ruang Komisi III juga dia masukkan ke Group WA DPRK Aceh Tamiang. DA mengaku saat mengambil foto Eva ada mohon izin pada Eva. 

Lalu, setelah kejadian ribut itu ada memanggil Sekwan, membahas masalah tenaga outsourcing, serta masalah Eva.

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM

DA juga membeberkan, setelah menyuruh Eva membersihkan pecahan tutup gelas, dia main Hp dan menurutnya, Eva tampak sekali ketakutan karena terlihat membersihkan barang-barang yang tidak disuruh bersihkan. Karena merasa risih melihat si Eva yang terus mengelap barang-barang yang nggak perlu dibersihkan, DA mengaku menyuruh Eva berhenti dan mengatakan kerjaan sudah selesai karena yang disuruh bersihkan adalah pecahan tutup gelas.  

Setelah itu, DA mengaku waktu itu ingin pulang, tapi dirinya ditelpon Ketua Komisi II, Muhammad Irwan. Kira-kira sekitar setengah jam dirinya berada di ruang Komisi II, kata DA, datang Indra Ujay yang menurut versinya terlihat marah. Kemudian, lanjut DA, dengan nada yang telihat emosi, Indra Ujay menyampaikan kepada dirinya, mau mempertanyakan tentang kabar marah-marahnya DA kepada Eva.

"Akibat bahasa Indra yang tidak layak dan marah-marah pada ku, maka saat itu aku ikut terpancing marah sehingga terjadi keributan antara aku dan Indra di ruang Komisi II. Saat itu ada sejumlah anggota dewan yang menyaksikan keributan tersebut," ungkap DA.

DA juga menerangkan, saat itu dirinya sampai minta tolong ke Sekwan agar besok (Rabu 03 Mei 2023) panggi Eva dan tanyakan pada Eva, apa yang disampaikan pada si Indra sehingga si Indra marah sekali kepada dia? "Jangan laga saya dengan wartawan,"ungkap DA. 

Tapi, DA menjelaskan bahwa bu Sekwan tidak mau, dengan nanti tambah memperkeruh suasana, dan Eva tidak berani masuk kerja lagi."Saat itu bu Sekwan menyampaika ke saya, kalau ibu mau coret nama dia, silakan ibu coret. Saya nggak ada harga diri. Gara-gara satu aja jadi kayak gini," itu bahasa yang disampaikan Sekwan.

Atas bahasa Sekwan tersebut, DA mengaku membalas dengan ungkapan, "Ibu hanya memikirkan harga diri ibu. Harga diri kami sebagai dewan tidak ibu hiraukan?"

"Tadi pagi (Kamis 04 Mei 2023), kutelpon si Mumun dan kusuruh tanyak pada Eva, kapan aku bersikap arogan kepada dia. Jika tidak dapat dibuktikan akan kulaporkan pencemaran nama baik ke Polda. Karena menurut versi aku, arogan adalah sikap yang kasar sekali dan tidak mungkin aku lakukan terhadap tenaga cleaning service, karena itu bukan level aku. Level awak kadis-kadis tu yang dihajar," demikian keterangan panjang yang disampaikan oknum anggota DPRK Aceh Tamiang yang berinisial DA.

Seperti diberitakan sebelumnya, beredar kabar oknum anggota DPRK Aceh Tamiang berinisial DA, bersikap arogan terhadap seorang petugas kebersihan (cleaning service) bernama Eva Nurlaili, di ruang Komisi III, Selasa (02/05/2023).

Bahkan saat itu oknum wakil rakyat yang berinisial DA tersebut juga terindikasi menghina Eva dengan melontarkan kata-kata yang tidak senonoh.

Saat ditemui wartawan, Eva Nurlaili mengaku, kejadian tersebut berawal saat dirinya diperintah oleh Razali alias Mandor untuk membersihkan ruangan Komisi III DPRK Aceh Tamiang yang kotor karena ada pecahan gelas. 

Sesampainya di ruang Komisi III untuk membersihkan pecahan gelas, terang Eva, dirinya dicecar sejumlah pertanyaan yang tidak ada hubungan dengan pekerjaannya oleh oknum DA.

Menurut Eva, saat kejadian itu, dirinya tidak berani membantah dan mengatakan apapun. "Saya diomeli nggak nentu yang saya sendiri tidak tahu. Bahkan, perkataannya tidak ada kaitan dengan pekerjaan saya sebagai cleaning service,"  demikian ungkap Eva Nurlaili sembari menangis.

Sementara itu, seorang wartawan yang bernama Indra juga mengaku ikut kena perilaku arogan dari oknum anggota DPRK Aceh Tamiang yang berinisial DA.

Dijelaskan oleh Indra sikap arogan DA yang menerpa dirinya terjadi saat menemui DA untuk mengkonfirmasi kejadian yang terjadi antara DA dengan petugas kebersihan, Eva Nurlaili di ruang komisi II.
"Saya mencoba mengkonfirmasi oknum tersebut, tapi dia tidak menunjukan itikat baik untuk dimintai keterangan terhadap apa yang dialami Eva Nurlaili. Bahkan, DA dengan garangnya mengatakan memangnya kenapa? Nggak boleh saya bertanya dengan petugas kebersihan," ungkap Indra.

Menurut Indra, sikap arogan DA itu sangat tidak wajar. Karena petugas kebersihan dilecehkan dengan dengan pertanyaan diluar kapasitasnya sebagai cleaning service. 

"Seharusnya DA bisa memanggil Sekwan untuk diminta penjelasannya. Bukan justru petugas kebersihan yang diinterograsi dengan berbagai pertanyaan yang dapat menyinggung perasaan orang. Apalagi, petugas kebersihan itu seorang wanita," ujar Indra.

Ditegaskan oleh Indra, selaku anggota DPRK  perbuatan DA sangat tidak beretika. Seharusnya sebagai wakil rakyat dia bisa bersikap lebih sopan dan menghargai orang. Apalagi dengan orang kecil seperti petugas cleaning service.

"Saya akan melaporkan oknum anggota DPRK Aceh Tamiang yang berinisial DA tersebut ke Badan Kehormatan Dewan agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi," tutup Indra.

Terkait perihal tersebut, Rabu (03/05/2023), LintasAtjeh.com, berupaya menemui DA di ruang Komisi III DPRK Aceh Tamiang untuk mengkonfirmasi dirinya, namun seharian DA nggak masuk kerja. Lalu, sekira pukul 21.00 s.d 21.12 WIB, LintasAjeh.com menghubungi DA melalui telepon seluler sebanyak empat kali tapi tidak diangkat. Pesan sms juga tidak dibalas.[ZF/SN]


 

Komentar

Tampilkan

Terkini