-->








Peran dan Pemberdayaan Sektor Kesehatan dalam Penguatan Ketahanan Nasional

13 Oktober, 2018, 23.19 WIB Last Updated 2018-10-13T19:10:16Z
BANDA ACEH - Pembukaan Gelar Ilimiah Nasional Ikatan Alumni Kedokteran Unsyiah (GINIAKU) ke II yang bertemakan "Peran dan Pemberdayaan Sektor Kesehatan Dalam Penguatan Ketahanan Nasional" dilaksanakan di Gedung Auditorium Prof. Al Hasjmy UIN Ar-Raniry, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh, Sabtu (13/10/2018). 

Kegiatan tersebut juga diisi dengan 'Kuliah Umum' bersama oleh Gubermur Lemhanas Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo yang mengusung tema "Penguatan Profesionalisme Kedokteran Dalam rangka Peningkatan Ketahanan Nasional". 

Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh Plt. Gubernur Aceh, Ir. Nova Iriasnyah, MT. Ketuan IAKU, Ketua DR. dr.Nasrul Musadir, Sp.S. Mantan Wakil Ketua MPR RI Prof Dr. Ahmad Farhan Hamid. Deputi Direksi BPJS Wilayah Sumbagut, Budi Muhammad Arie, MM. Kesdam IM diwakili Letkol Ckm dr. Supriadi, S.Pd. Kabid Dokes Polda Aceh, Kombes Pol dr. Heri Wijatmoko. Ketua Idi Aceh, Dr. dr. Safrizal Rahman M.Kes, Sp.OT. Pimpinan Redaksi Jakarta Post, Reza Afria. Dosen UIN Ar-Raniry, Prof Agung Pranoto. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara, Prof Hasan Syarif. Seluruh Direktur Utama Rumah Sakit Wilayah Banda Aceh. Para dokter Spesialis dan dokter Umum Wilayah Banda Aceh serta Mahasiswa Ilmu Kedokteran Unsyiah. 

Ketua Panitia Pelaksana, dr. Teuku Ona Arief dalam kata sambutannya menyampaikan, kegiatan GINIAKU ke II tersebut merupakan agenda tahunan yang bertujuan untuk mengupdate ilmu. 

"Kegiatan ini bukan hanya dibidang kesehatan saja, melainkan ilmu sosial dan Ketahanan Nasional," ujarnya.

"Ada sedikit perubahan registrasi, yang mana rencana awal kami menyelenggarakan acara ini di gedung AAC namun ada sedikit perubahan," terangnya. 

Arief menjabarkan, perubahan tersebut adalah Opening Ceremony, Sifosium, Panel Education, Easy Competition, dan Information serta Gala Dinner Alumni Kedokteran Unsyiah.

Sementara itu, Ketua IAKU, DR. dr. Nasrul Musadir, Sp.S, dalam sambutannya mengatakan, dalam kegiatan ini mengapa IAKU mengundang Lemhanas bukan Menteri Kesehatan? secara teknis kami menjawab, karena Menteri Kesehatan sudah pernah kita undang untuk berbicara tentang Kesehatan. 

"Kementerian Desa juga pernah kita berbicara tentang peran dokter di desa, sekarang IAKU kita mengundang Pertahananan Nasional," ungkapnya. 

Sampai saat ini, sambung Nasrul, kami sangat terkesan dan memberikan apresiasi kepada Gubernur Lemhanas. Dimana pemikiran beliau tentang rekonsiliasi atas efek peristiwa kejadian 30 September 1965 yang menunjukan suatu sikap dan karakter Bangsa Indonesia asli berjiwa kesatria, pemikiran itu menyelesaikan peristiwa tersebut.

"Apakah ada larangan dokter tidak boleh berfikir selain tentang penyakit? Apakah ada larangan dokter memikirkan tentang situasi bangsa, situasi sosial dan politik tentang bangsa ini? Karena dokter juga berperan dalam Kemerdekaan Bangsa Indonesia," terangnya. 

"Karena bicara tentang ketahanan nasional adalah juga berbicara tentang tugas seluruh komponen bangsa termasuk kesehatan," imbuh Nasrul.

Ia juga menyampaikan, berapa banyak uang Indonesia yang terdapat di rumah sakit- rumah sakit luar negeri? Pada saat ada tenaga medis asing di Indonesia, mengapa kita merasa malu dan berfikir bahwa mereka (tenaga medis asing_red) lebih hebat. 

"Sehingga saat ini kita masih memakai aturan mereka. Kenapa tidak bangsa indonesia yang besar ini menggunakan aturan sendiri? Maka dari itu, mari kita meningkatkan kualitas," pungkas Ketua IAKU, DR. dr. Nasrul Musadir, Sp.S.[Red] 
Komentar

Tampilkan

Terkini