-->








Anggota DPRK Pijay desak polisi usut dugaan penipuan di BNNK

30 April, 2014, 20.56 WIB Last Updated 2014-05-01T00:07:40Z
Lintasatjeh.com - Anggota Panitia Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Pidie Jaya, Yusri Abdullah meminta polisi mengusut dugaan kasus penipuan terhadap sejumlah warga yang ikut tes urine di Badan Narkotika Nasional (BNNK) Kabupaten Pidie Jaya.


Yusri juga mendesak polisi agar memeriksa dugaan kasus tentang pengutipan anggaran untuk tes urine oleh pihak BNNK Pijay yang berjumlah 112 orang senilai Rp.120.000 per orang, Rabu (30/04/2014).


Informasi itu berdasarkan dari laporan masyarakat yang anaknya ikut tes brigadir polisi. Lalu, setelah mengambil tes urine di BNNK Pijay mengapa tidak berlaku di sana. Anehnya, setelah dikonfirmasi ke BNNK Pijay pun, mereka mengakui tidak mengutip anggaran sepeser pun, sedangkan pengutipan dilakukan oleh Klinik Beuna Peunawa.


Sementara itu, pemilik Klinik Beuna Peunawa, dr. M. Aditya mengakatan, bahwa benar pihaknya bekerja sama dengan BNNK Pijay untuk dalam tahap sebatas tes urine dengan sesuai MOU per orang sekitar Rp.90 hingga Rp. 100 ribu. "Ia benar klinik saya bekerja sama dengan BNNK, tetapi sampai saat ini saya belum memegang uang sepeserpun hasil kerja tersebut," ungkap dr. M. Aditya kepada wartawan.


Kendati begitu, Bagian Kasie Pemberdayaan Masyarakat BNNK Pijay, Musni Marita.SKM, menjelaskan, bahwa masyarakat yang datang kekantornya untuk meminta dirinya untuk melakukan tes urine. "Pihaknya siap untuk diusut tentang kasus itu, kami tidak mengutip uang dari peserta tes urine," ungkapnya.


Sangat ironi, kedua pihak tersebut mengakui tidak melakukan pengutipan tentang tes urien tersebut.[la/pang]
Komentar

Tampilkan

Terkini