JAKARTA - Ada indikasi kuat kalau lingkaran Presiden Joko Widodo
(Jokowi) saat ini dikelilingi oleh neoliberalisme atau neolib.
Karena
itu Gerakan Suara Rakyat Indonesia (Gesuri) meminta Presiden Jokowi waspada
bahkan jika perlu membersihkan neolib itu dari lingkaran istana kepresidenan.
"Kalau
didiamkan, keadaannya akan semakin buruk, Nawa Cita tidak akan
berjalan," tegas Jurubicara Gesuri, Made Bakara kepada wartawan di
Jakarta, Jumat (27/2).
Sehari
sebelumnya, ratusan anggota Gesuri menggelar aksi unjuk rasa di depan
Istana Presiden, Jakarta. Mereka meminta Jokowi supaya membersihkan
neolib dari istana.
Made
Bakara menyatakan, sekarang ini sedang terjadi pertarungan antara Nawa
Cita dengan neolib. Program Nawa Cita Presiden Jokowi berhadapan dengan
kebijakan yang neolib yang disokong kekuatan asing. Menurut Made, kalau
hal itu terjadi program Trisakti tidak akan bisa terwujud. Apalagi saat ini
pihaknya melihat ada kebijakan dari menteri yang sudah mengarah ke liberal.
"Nah,
menteri-menteri Presiden Jokowi yang dicurigai tidak sejalan dengan Nawa Cita
harus diganti atau kabinet di reshuffle.Kami meminta Presiden Jokowi supaya
terus menjalankan Nawa Cita, dan menyingkirkan neolib dari kebinetnya,"
imbuh Made Bakara.
Dia
menegaskan bahwa Gesuri tetap bersama Jokowi dalam mengusung Nawa Cita .
Nawa
Cita adalah sembilan agenda prioritas pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Sembilan
program itu digagas untuk menunjukkan prioritas jalan perubahan menuju
Indonesia yang berdaulat secara politik, serta mandiri dalam bidang ekonomi dan
berkepribadian dalam kebudayaan.
Menjawab
pertanyaan, Made secara diplomatis menyatakan, sudah rahasia umum
lingkaran istana kepresidenan dikelilingi neolib.
"Kita
sudah tahu lah itu siapa," ucapnya tanpa merinci lebih jauh. [rmol]