-->








Perawatan Empat Situs Sejarah di Aceh Utara Habiskan Rp400 Juta

27 Februari, 2015, 16.39 WIB Last Updated 2015-02-27T09:40:02Z
LHOKSUKON- Empat situs sejarah di tempat berbeda yang terdapat di Kabupaten Aceh Utara telah menghabiskan anggaran sekitar Rp 400 juta lebih. Hal itu sebagaimana dikatakan Kabid Pariwisata dan Kebudayaan Dinas Perhubungan Aceh Utara, Ir. Nurliana NA, kepada lintasatjeh.com, Jum’at (27/2/2015).

“Di Tahun 2014, ada empat situs sejarah di wilayah kita yang telah kita rawat. Sedangkan total anggaran perawatan ke empat situs tersebut mencapai Rp 400 juta lebih dari APBK,” katanya.

Ia merincikan, dari total Rp 400 juta lebih itu, masing-masing memakan anggaran Rp 190 juta untuk makam Sultan Nahrisyah yang terletak di Desa Kuta Krueng Samudera. Kompleks Makam Tgk 44 yang juga terletak di Kecamatan Samudera memakan anggaran Rp 97 juta.

Kemudian untuk Makam Tgk Cut Bate Bardan yang terletak di Tanah Jambo Aye memakan anggaran sekitar Rp 48 Juta. Sementara makam Tgk Raja Ahmad yang terletak di Kecamatan Syamtalira Bayu memakan anggaran Rp 68 juta.

Dalam hal ini pihaknya juga menjelaskan bahwa pihaknya hanya melakukan perawatan atau menata tempat-tempat situs bersejarah dari hasil Tim Ekspedisi. Sedangkan mengfugar, pihaknya tidak berwenang.

“Kita tidak berwenang untuk mengfugar situs-situs bersejarah, itu adalah wewenangnya Badan Pelestarian Cagar Budaya yang kita anggarkan. Kita hanya berhak menata, merawat,” pungkas Nurliana.

Ditambahkannya, untuk tahun 2015 ini pihaknya juga akan menata sebanyak 74 situs bersejarah yang menyebar di lima kecamatan dalam Aceh Utara. Masing-masing di Kecamatan Geureudong Pase, Samudera, Simpang Keuramat, Buloh, dan Tanah Jambo Aye.

“Hasil tim ekspedisi kita, bahwa ada 74 situs bersejarah yang akan kita register di tahun 2015 ini untuk di rawat seperti ke empat situs yang telah berhasil kita rawat di tahun 2014 lalu,” tukas Nurliana. [Chaisya Malda]
Komentar

Tampilkan

Terkini