-->




Pemerintah Jangan Takut Ancaman Perancis dan Australia Soal Eksekusi Gembong Narkoba

26 April, 2015, 10.03 WIB Last Updated 2015-04-26T09:52:57Z
JAKARTA - Presiden Prancis Francois Hollande mengancam Indonesia jika tetap melakukan eksekusi mati terhadap terpidana kasus narkotika Serge Atlaoui. Anggota Komisi I DPR, Charles Honoris meminta agar pemerintah tak usah takut dengan gertakan Prancis dan beberapa negara lain. Eksekusi mati harus tetap dilaksanakan.

"Prancis dan Australia harus menghormati hukum yang berlaku di Indonesia. Pemerintah juga harus tetap konsisten menjalankan putusan pengadilan terkait dengan terpidana kasus narkoba yang kebetulan adalah warga Prancis dan Australia," kata Charles saat berbincang, Minggu (26/4/2015).

Pemerintah Prancis dan Australia seyogyanya menghormati sistem hukum yang berlaku di Indonesia. Mereka seharusnya paham bahwa Indonesia tengah gencar-gencarnya memberantas peredaran narkoba dan hukuman mati untuk pengedar narkoba memang diatur dalam undang-undang.

"Saya yakin dan percaya rakyat Prancis dan Australia dapat memahami mengapa hukuman terhadap penyelundup narkoba begitu berat apabila diberikan penjelasan yang baik. Indonesia saat ini dalam kondisi darurat narkoba," jelas Charles.

"Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri dapat memberikan penjelaskan kepada dunia mengenai kondisi darurat narkoba yang sedang melanda Indonesia. Selain itu, ini juga menjadi momentum bagi Indonesia untuk mengambil peran sentral dalam upaya pemberantasan peredaran narkoba di dunia," tegasnya.

Sebelumnya, Presiden Prancis Francois Hollande mengancam, rencana kerja sama yang telah dibahas antara dirinya dan Presiden RI Joko Widodo saat KTT G20 pada November 2014 lalu, juga bisa ditunda. Tak hanya itu, Hollande juga mengatakan akan menarik duta besarnya di Indonesia jika eksekusi tetap dijalankan.

"Kami akan mengambil tindakan bersama negara-negara terkait Australia dan Brasil untuk memastikan tak ada eksekusi," tutur Hollande seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (25/4/2015).

"Paling tidak, kami akan menarik duta besar kami dari Jakarta," cetus Hollande seraya menambahkan dirinya tak akan pergi ke Indonesia selama beberapa waktu.[Detik]
Komentar

Tampilkan

Terkini