-->








Politisi Hanura: Defisit Jurus Pamungkas Pejabat Aceh Utara

28 April, 2015, 13.06 WIB Last Updated 2015-04-28T06:06:43Z
LHOKSUKON - Politisi Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Aceh Utara, Zulkarnain berharap panitia khusus (Pansus) DPRK bekerja serius menelusuri laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) 2014.

"Jangan turun ke lapangan jika hanya sekadar formalitas," katanya kepada lintasatjeh.com, Selasa (28/4/2015).

Zulkarnain juga meminta kepada DPRK Aceh Utara, kalau memang dewan menemukan indikasi penyimpangan terkait proyek-proyek yang sudah dikerjakan, atau pun tidak cukup volume mestinya dilaporkan kepada penegak hukum untuk diusut sampai tuntas.

"Jangan justru pansus yang telah dibentuk untuk menelusuri proyek-proyek yang didanai APBK 2014 itu sekadar mendengar kata kata defisit dari kepala dinas. Sebab kata-kata defisit itu hanya sebagai alat atau sebagai jurus pamungkas bagi para pejabat," ujar Zulkarnain.

Menurutnya lagi, pansus dibentuk setelah Bupati Aceh Utara Muhammad Thaib menyerahkan LKPJ tersebut dalam rapat paripurna yang dilaksanakan di gedung dewan.

Dan semua anggota dewan wajib turun ke lapangan ke enam Dapil (Daerah Pemilihan masing masing), guna melihat realisasi proyek-proyek yang bersumber dari dana APBK 2014.

"DPRK Aceh Utara harus bekerja serius apakah sudah sesuai dipertanggung jawaban Bupati paripurna yang lalu," tandas politisi ini.

Bupati Muhammad Thaib alias Cek Mad pada saat menyampaikan LKPJ, mengatakan, realisasi  Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2014 senilai Rp 178 miliar lebih atau 91,41 persen dari yang ditargetkan Rp 195 miliar lebih.

Dana perimbangan Rp 1,2 triliun lebih, terealisasi sekitar 104 persen, kemudian pendapatan lain-lain daerah yang sah Rp 306 miliar lebih, dan telah terealisasi sekitar Rp 294 miliar lebih.

Dalam hal ini Politisi Partai Hanura ini meminta kepada Dewan terpilih sudah saatnya menunjukan perubahan kepada masyarakat Aceh Utara.[pin]
Komentar

Tampilkan

Terkini