-->








Tiap Regu Tembak Terdiri 14 Personel Untuk Tim Eksekusi Gembong Narkoba

28 April, 2015, 12.44 WIB Last Updated 2015-04-28T06:09:16Z
CILACAP - Kepala Polisi Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Polisi Nur Ali menyatakan, personel regu tembak untuk pelaksanaan eksekusi mati tahap dua sekarang masih sama prosedurnya dengan eksekusi mati tahap I di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

"Masih sama kita sudah siapkan setiap satu orang terpidana mati disiapkan 14 orang personel. Jadi satu regu penembak ada 14 orang," ujar Ali di Pelabuhan Wijapura, Selasa (28/4/2015).

Ali menegaskan, kesiapan Polri dalam melaksanakan tugas negaranya nanti telah seluruhnya siap dan tinggal menunggu perintah dari Kejaksaan Agung.

Selain persiapan regu tembak, sebanyak 1.200 personel dari Polri didukung personel TNI telah siaga mengamankan lokasi pelabuhan dan Pulau Nusakambangan menjelang pelaksanaan eksekusi mati.

Berdasarkan pantauan, ratusan jurnalis baik dalam maupun luar negeri terus siaga di lokasi Pelabuhan Wijaya Pura untuk memantau perkembangan terbaru terkait pelaksanaan eksekusi mati.

Setiap ada kendaraan yang masuk, para awak media pun berebutan untuk bisa mengabadikan gambar. Bahkan, ada beberapa jurnalis yang rela jatuh bangun karena harus berdesakan untuk mendapatkan gambar.

Sampai sekarang, suasana jelang pelaksanaan eksekusi mati seakan terasa sudah dekat. Beberapa keluarga dari kesepuluh terpidana mati bergantian keluar kantor pelabuhan hanya untuk bertemu media dan memberikan pesan-pesan terakhir para narapidana.

Sebelumnya, Kejaksaan Agung beberapa waktu lalu merilis 10 nama terpidana mati kasus narkoba yang akan segera dieksekusi secara serentak di Pulau Nusakambangan. Ke-10 terpidana mati yang akan dieksekusi dalam waktu dekat ialah Andrew Chan (warga negara Australia), Myuran Sukumaran (Australia), Raheem Agbaje Salami (Nigeria), Zainal Abidin (Indonesia), Serge Areski Atlaoui (Perancis), Rodrigo Gularte (Brasil), Silvester Obiekwe Nwaolise alias Mustofa (Nigeria), Martin Anderson alias Belo (Ghana), Okwudili Oyatanze (Nigeria), dan Mary Jane Fiesta Veloso (Filipina).

Kesepuluh terpidana mati itu kini telah berada di Nusakambangan meskipun tersebar di sejumlah lapas di Nusakambangan. Mary Jane Fiesta Veloso merupakan terpidana mati terakhir yang masuk Nusakambangan setelah dipindahkan dari Lapas Wirogunan, Yogyakarta, pada Jumat pagi.

Saat ini, Mary Jane telah berada di Lapas Besi, Nusakambangan, bersama tiga terpidana mati lainnya, yakni Andrew Chan, Myuran Sukumaran, dan Raheem Agbaje Salami. Enam terpidana mati lainnya, yakni Zainal Abidin, Serge Areski Atlaoui, Rodrigo Gularte, dan Okwudili Oyatanze di Lapas Pasir Putih, serta Martin Anderson dan Silvester Obiekwe Nwaolise di Lapas Batu, Nusakambangan.[Kompas]
Komentar

Tampilkan

Terkini