MEUREUDU - Proyek pembangunan gudang kakao (coklat) senilai Rp
200 juta bersumber dari dana APBN tahun 2014 di Desa Sarah Panyang, Cubo,
Kecamatan Bandar Baru, Kabupaten Pidie Jaya, di duga pekerjaannya tidak
diselesaikan sampai seratus persen alias ditelantarkan.
Amatan
Aceh National Post.co di lapangan, proyek bangunan gudang kakao (coklat) baru
selasai dibangun begitu saja. Bahkan di depan gudang tersebut masih banyak
material yang berserakkan. Masyarakat setempat mengatakan, pembangunan gudang
kakao tersebut dikerjakan pada tahun 2014 lalu tetapi tidak diselesaikan.
Sekretaris
Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Pidie Jaya, Misdar Abdullah,
menyebutkan bahwa proyek itu sudah ditelantarkan. Buktinya sampai saat ini
belum selesai di bangun. “Maka kita berharap supaya bangunan ini segera di
selesaikan, kalau tidak bangunan ini lebih baik disalurkan kepada orang miskin
supaya bisa dijadikan rumah dari pada di telantarkan begitu saja,”
sebut Misdar Abdullah kepada Aceh National Post.co, saat meninjau langsung
lokasi bangun itu, Sabtu (18/04/2015).
Menurut
Misdar Abdullah, bangunan gudang kakao ini ada tiga untuk yang tersebar di
beberapa Desa yaitu di Desa Peurade, Kecamatan Pante Raja, Desa Peuduk,
Kecamatan Trienggadeng, dan Desa Sarah Panyang,Cubo, Kecamatan Bandar Baru.
Anehnya, di Desa Sarah Panyang bangunan tidak diselesaikan, sedangkan di Desa
lain sudah selesai bangunannya.
“Jika selesai
dikerjakan, tentu secara otomatis masyarakat di Desa Sarah Panyang sudah
menikmati gudang ini, pada hal ini sudah tahun 2015 mestinya bangunan ini sudah
kelar tidak ditelantarkan, ini namanya menghambur-hamburkan uang rakyat saja,”
tandasnya Misdar.
Misdar
Abdullah, berharap supaya proyek gudang kakao untuk segera di selesaikan biar
bisa dinikmati oleh masyarakat Desa Sarah Panyang. “Kita
minta supaya jangan din telantarkan begitu saja, kalau memang tidak
diselesaikan kita berharap penegak hukum untuk mengkros cek terhadap
pembangunan gudang ini apakah ada permainan,” tegasnya. [Acehnationalpost]