-->








Yusril Ihza Mahendra Kembali Jadi Ketum Partai Bulan Bintang

27 April, 2015, 09.27 WIB Last Updated 2015-04-27T04:21:29Z
BOGOR - Yusril Ihza Mahendra terpilih sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) pada Muktamar IV PBB, Minggu (26/4/2015). Ia terpilih karena calon lainnya, Rhoma Irama, tak kunjung datang ke arena muktamar menjelang pemilihan ketua umum.

"Karena Rhoma Irama tidak datang dalam penetapan calon Ketum PBB yang membutuhkan pernyataan kesiapan dari yang bersangkutan, maka pimpinan sidang menyatakan bahwa Yusril terpilih sebagai ketua umum," kata mantan Ketua Umum PBB MS Kaban, di Jakarta, Minggu.

Sebelum menetapkan Yusril sebagai Ketua Umum PBB, menurut Kaban, pimpinan sidang sudah memberikan waktu selama lima menit untuk menunggu kehadiran Rhoma. Akan tetapi, yang bersangkutan tak kunjung hadir untuk memberikan pernyataan kesiapannya untuk dimajukan sebagai calon Ketua Umum PBB.

Kaban, yang kini menjabat sebagai Ketua Majelis Syuro, mengatakan, Yusril terpilih secara demokratis. 

"Kami sudah menunggu Bang Rhoma untuk menyampaikan kesediaannya memimpin PBB. Tapi sudah ditunggu selama 5 menit tidak datang juga," ujarnya.

Kaban mengatakan, sebelum pencalonan sebagai ketua umum, pengurus PBB telah mengadakan pertemuan dengan Rhoma. Namun, pada hari-H yang bersangkutan justru tidak hadir. "Jadi yang bersemangat para pendukungnya saja," kata Kaban.

Seperti dikutip dari Antara, jumlah suara yang didapatkan Yusril untuk maju sebagai calon Ketum PBB adalah 386 suara, sedangkan Rhoma 122 suara, dan calon lainnya kurang dari 100 suara sehingga tidak dapat melanjutkan ke tahap berikutnya.

Penetapan calon tersebut berdasarkan pasal 5 ayat 3 AD/ART PBB yang menyatakan setiap calon harus mendapat 100 suara dukungan. 

"Saya juga tidak tahu alasannya, yang jelas Rhoma berkali-kali sudah menyatakan tidak maju jika Yusril juga mencalonkan Ketum, namun ini kan pendukungnya saja yang dorong terus. Kami sampai saat ini masih membuka pintu untuk Rhoma," ujar Kaban.[Kompas]
Komentar

Tampilkan

Terkini