-->

Hadapi Musim Tanam, Pemkab Aceh Utara Cek Ketersediaan Pupuk

28 Mei, 2015, 20.14 WIB Last Updated 2015-05-28T13:14:24Z
LHOKSUKON - Pemerintah Aceh Utara melalui Dinas Pertanian serta Anggota Dewan perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI) asal Aceh, Rafly Kande, melakukan sidak terhadap penyediaan pupuk di PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), Kamis (28/5).

Selain sidak PIM, Rafli Kande juga meninjau kesediaan pupuk pada sejumlah kelompok tani di Kabupaten Aceh Utara.

"Hal itu dilakukan untuk memastikan agar tidak terjadi kelangkaan pupuk urea subsidi ketika musim turun ke sawah nanti," kata Bupati Aceh Utara H Muhammad Thaib, melalui Kepala Bagian Hukum dan Masyarakat (Humas) Setdakab Aceh Utara, Drs Amir Hamzah, kepada lintasatjeh.com.

Dikatakan Amir, hal tersebut juga menindaklanjuti program Bupati Aceh Utara, H Muhammad Thaib pada 2015 yang memfokuskan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan meningkatkan sumber daya manusia (SDM)

Menurut Amir Hamzah, pemkab Aceh Utara telah mengambil langkah langkah agar pupuk urea di kabupaten tersebut tidak terjadi kelangkaan seperti yang terjadi pada tahun tahun sebelumnya. kita telah melaukan sidak terhadap PT.PIM dan terhadap sejumlah distributor.

Sementara salah seorang petani di Kecamatan Langkahan, Aceh Utara, Usman (40) mengharapkan kepada pemerintah agar mengawasi distribusi pupuk urea, agar tidak terjadi kelangkaan untuk petani kecil.

“Karena setiap tahunnya pupuk urea untuk petani selalu terjadi kelangkaan, untuk tahun ini agar pemerintah benar-benar mengawasinya,” harapnya.    

Tanggul Rusak

Para petani di beberapa kecamatan di Aceh Utara terpaksa menunda turun ke sawah hingga Juli 2015 mendatang karena terjadi kerusakan tanggul di beberapa titik. Mereka mengaku akan turun ke sawah sembari menunggu air irigasi normal kembali.

Kepala Dinas Pengairan Aceh Utara, melalui Ranting Panton Labu, Khairil Anwar, memperkirakan air irigasi kembali normal pada awal Juli menadatang. Namun berdasarkan musyawarah, Dinas Pertanian  Aceh Utara memprogramkan untuk menanam kedelai, namun berdasarkan perkiraan kita tidak sempat karena tinggal beberapa bulan lagi, kasihan nanti petani karena kedelai yang sudah ditanam akan tidak bisa menikmati hasil.

Menurutnya, kerusakan tanggul terjadi di dua kecamatan yaitu, Lhoksukon, dan Langkahan. Kata dia, saat ini tanggul tersebut sedang perbaikan. Jika tidak diperbaiki, setiap tahun air tanggul selalu melimpah ke pemukiman warga karena tanggul rusak, selain itu air juga tidak lancar mengalir ke sawah petani.

Namun, tidak semua kecamatan merasakan dampak perbaikan tanggul tersebut, cuma beberapa kecamatan.

Kecamatan yang menunda turun ke sawah yaitu, Kecamatan Langkahan, Seunuddon, Baktiya, dan Kecamatan Tanah Jambo Aye.

“Jika awal Juli turun ke sawah, diperkirakan September petani sudah bisa panen padi mereka. Sekali lagi saya katakan, jika petani ada yang berniat bercocok tanam kedelai silahkan, namun saya rasakan tidak sempat lagi, karena berdasarkan pengalaman, panen kedelai butuh waktu tiga bulan,” ujarnya.[pin]
Komentar

Tampilkan

Terkini