JAKARTA - Putra bungsu Presiden
kedua RI Soeharto, Hutomo Mandala Putra atau Tommy, mulai mengintip kans jadi
Ketua Umum Partai Golkar. Namun, peluang Tommy untuk jadi Ketum Golkar dinilai
tipis.
Tommy bakal dihadang
dua Ketua Umum Golkar saat ini, Aburizal Bakrie (Ical) dan Agung Laksono.
"Tidak semudah itu merebut jabatan ketum. Karena dua-duanya, (Aburizal Bakrie
dan Agung Laksono) sudah punya investasi politik yang luar biasa," kata
Kepala Pusat Studi Politik dan Keamanan Universitas Padjadjaran Muradi saat
ditemui di sela-sela rilis survei Cyrus Network, di d'Consulate Cafe, Jalan
Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Kamis (7/5/2015).
Muradi menjelaskan,
di samping pengalaman berkecimpung di
berlambang pohon beringin itu, Aburizal Bakrie dan Agung Laksono sudah
mengeluarkan biaya politik yang relatif besar. Apalagi, ketika mempertahankan
kepengurusan di tengah dualisme yang belum berujung.
"Kecuali begini,
Tommy mengatakan kepada dua orang itu, 'Sudah keluar berapa, Rp50 miliar atau
Rp50 triliun? Sudah ini, gua balikin, gua masuk'," tukas Muradi.
Dengan kondisi
seperti itu, menurut Muradi, kedua tokoh yang sedang bertikai itu tidak akan
mudah memberikan kesempatan kepada Tommy memimpin partai. "Tommy juga
bukan figur yang mudah diterima banyak pihak. Golkar sekarang, terlepas dia
partai orde baru, memiliki banyak kader muda yang bagus," tukas dia.
Dia menyarankan,
Tommy untuk mendirikan partai baru jika benar-benar berniat terjun ke politik.
Kalau tidak, jalan pintas lainnya adalah Tommy juga ikut membelah Golkar.
"Kalau mau bikin
partai, bikin partai sendiri. Atau membelah Golkar. Saya pikir (Aburizal dan
Agung Laksono) tidak mudah memberikan jabatan itu," kata dia.[Metrotvnews]