-->

‎Ratusan Pengungsi Rohingya Terancam Terusir dari Penampungan

23 Juni, 2015, 10.27 WIB Last Updated 2015-06-23T07:38:41Z
LANGSA - Ratusan pengungsi Rohingya yang menempati gudang penampungan di pelabuhan Kuala Langsa, terancam terusir dari gudang penampungan dimaksud. Pasalnya pemilik gudang penampungan CV. Dewi Monza, meminta kepada tim penanganan pengungsi Rohingya dan Banglades untuk segera mengosongkan gudang miliknya tersebut, Selasa (23/6).

Direktur CV. Dewi Monza, Abdul Samad Mhd, mengatakan, permintaan pengosongan gudang miliknya yang selama ini digunakan untuk penampungan pengungsi Rohingya dan Bangladesh di pelabuhan Kuala Langsa, menyusul tidak tercapainya kesepakatan antara pihaknya dengan pengelola pengungsian dalam hal ini IOM dan UNHCR terkait penyewaan gudang.

Dirinya bukan tidak peduli dengan nasib pengungsi yang terdampar ke daerah kita, buktinya satu bulan pertama sejak mereka datang ke Kuala Langsa, tanpa konfirmasi langsung menempati gudang kita, tidak ada persoalan dan kita memakluminya sebagai kondisi emergensi kemanusiaan. Tapi menyangkut emergency kan ada batas waktunya, walaupun kepedulian terhadap pengungsi sebagai rasa kemanusiaan, namun terhadap diri kita sendiri selaku pribumi juga harus ada kepedulian.

Dijelaskannya, terkait penempatan gudangnya untuk penampungan pengungsi Rohingya di Pelabuhan Kuala Langsa, pasca penempatan satu bulan dalam status emergency. Dirinya telah menyurati Pemerintah Kota Langsa untuk mempertanyakan limit waktu penggunaan gudang, bila sewaktu-waktu pihaknya menggunakan gudang untuk aktivitas bisnis.

Berdasarkan surat tersebut, Pemko Langsa membalas pertanyaan CV. Dewi Monza bahwa terkait penggunaan gudang dapat berkoordinasi dengan Kepala Imigrasi Kelas II Langsa selaku Ketua Satgas Penanganan Pengungsi Kota Langsa.

Atas dasar balasan surat Pemko Langsa tersebut tertanggal 8 Juni 2015, maka pada 10 Juni 2015 saya berkoordinasi dengan Imigrasi Langsa, Pimpinan UNHCR dan Pimpinan IOM di aula Imigrasi Langsa tentang penggunaan gudang. Dalam koordinasi itu pihak tim penanganan pengungsi menawarkan penyewaan gudang dan saya setujui tawaran tersebut.

Namun sampai saat ini tidak ada kejelasan dari penawaran, dan kesepakatan antara dirinya dengan pihak tim penanganan pengungsi Rohingya batal. Maka atas situasi ini, dirinya meminta kepada tim penanganan pengungsi Rohingya untuk segera mengosongkan gudang miliknya di Pelabuhan Kuala Langsa.

"Kemarin saya sudah menempelkan plang peringatan pengosongan gudang di dinding gudang saya. Saat ini saya sedang menunggu respon, bila tidak ada pihak terkait yang merespon, maka secepatnya saya akan menutup gudang dan mengeluarkan pengungsi dari dalam," tandasnya.[dedek]
Komentar

Tampilkan

Terkini