ACEH TAMIANG - Berdasarkan informasi Kepala Dinas Kebudayaan,
Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga (Kadisbudparpora) Pemerintah Kabupaten Aceh
Tamiang kerap mengadu domba para bawahannya. Salah satu akibatnya, Sekretaris
dan Kabid Pariwisata tidak lagi aktif bekerja selama hampir setahun ini.
Pemberitaan
berdasarkan hasil wawancara yang direkam wartawan dan dimuat di media online
Lintas Atjeh tanggal 05 November 2015, justru disomasi oleh Kadisbudparpora,
Yetno, S.Pd karena menurutnya berita tersebut merupakan berita yang kental
fitnah dan berita bohong belaka serta bermuatan pencemaran nama baik.
Namun
terkait munculnya pernyataan dari Yetno tersebut, Kabid Pariwisata
Disbudparpora Aceh Tamiang menyampaikan hak jawabnya. Dan menurut Amin, semua
pernyataan Yetno terhadap dirinya tidak ada yang tidak benar alias bohong.
"Dirinya
termasuk salah seorang pegawai di Disbudpapora Aceh Tamiang yang telah menjadi
korban atas perilaku adu domba yang dimainkan oleh pihak Yetno selama
ini," demikian dikatakan M. Amin saat dikonfirmasi lintasatjeh.com, Minggu
(29/11/2015).
Kata
Amin, Yetno seorang penipu. Amin juga menjelaskan bahwa segala malapetaka yang
menimpa dirinya saat ini dikarenakan terlalu baik kepada Yetno. Dirinya tidak
pernah berfikir bahwa akan terjebak oleh perilaku adu domba yang diperbuat
Yetno.
"Beberapa
bulan yang lalu, saat Disbudparpora ada kegiatan bidang budaya ke Sabang dan
Yetno meminta tolong kepada saya untuk menduduki posisi PPTK, karena saat itu
Yetno beralasan bahwa Kabid Budaya tidak bisa (berhalangan_red), berangkat ke
Sabang," terang Amin.
Amin
juga menceritakan, saat keberangkatannya ke Sabang, Yetno minta tolong kepada
dirinya untuk mengusahakan pinjaman dana guna biaya keberangkatan para
rombongan menuju Sabang. Kata Amin, Yetno berjanji bahwa beberapa hari
kemudian, uang pinjaman yang terpakai akan diganti dan akan ditransfer ke
rekening bank atas nama Amin.
"Saat
berangkat ke Sabang, Amin mengaku sempat terkejut melihat Kabid Budaya yang
menurut pengakuan Yetno tidak bisa berangkat ke Sabang, ternyata saat itu turut
berangkat. Dan Yetno juga membawa isteri beserta anaknya ke Sabang,"
terang Amin.
Menurut
Amin, kebohongan Yetno semakin bertambah ketika dirinya tidak menepati janji
untuk mengembalikan uang yang telah Amin keluarkan untuk membiayai segala
kebutuhan rombongan saat berangkat ke Sabang.
Pengakuan
dari Amin, setelah dua bulan kembali dari Sabang, uang Amin belum juga
dikembalikan oleh Yetno. Yang menjadi beban Amin saat itu adalah uang yang Amin
pinjamkan untuk kegiatan dinas tersebut adalah uang orang lain yang janjinya
hanya dipakai untuk beberapa hari saja.
"Semenjak
itu, saya sudah merasa kecewa terhadap Yetno yang terkesan tidak menghiraukan
beban yang saya rasakan. Malah, saat muncul pemberitaan di salah satu media
cetak tentang sejumlah uang yang saya pinjamkan kepada Yetno, ada kesan bahwa
Yetno menganggap saya yang memberikan informasi itu kepada wartawan,"
beber Amin.
"Walaupun
saat itu dirinya sudah menjelaskan kepada Yetno bahwa informasi yang didapatkan
oleh pihak wartawan bukan dari mulut dirinya, tapi Yetno tetap saja terkesan
marah kepada Amin sampai dengan hari ini," imbuhnya.
Amin
juga turut menyampaikan rasa herannya kepada Yetno yang telah berani menuduh
dirinya sebagai penyakit. Menurut Amin, sudah 36 (tiga puluh enam) tahun
dirinya mengabdi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) namun sampai hari, katanya,
belum pernah bermasalah dengan pihak hukum dan juga belum pernah mendapat
sanksi di bidang kedisiplinan pegawai.
"Tapi
kata Amin, Yetno yang sebenarnya masih muda usia kerjanya bila dibandingkan
dengan usia kerja dirinya, sudah pernah merasakan duduk dibangku panjang,"
kata Amin blak-blakkan.
"Jadi,
yang sepantasnya dibilang penyakit itu siapa? Saya atau dirinya sendiri
(Yetno_red). Yetno sudah galau. Saat ini, Sekretaris dan seluruh Kabid di
Disbudparpora Aceh Tamiang sudah ribut dengan Yetno. Tidak ada kata lain yang
pantas disampaikan kepada Yetno, selain bersabar untuk menunggu masa pencopotan
dirinya dari posisi Kadisbudparpora Aceh Tamiang," pungkas Kabid Pariwisata,
M. Amin.[zf]